Liputan6.com, Padang: Selain memakan 70 nyawa, bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra Barat, juga telah menebas akses jalan dari Kota Padang ke kota lain. Satu-satunya jalan yang masih dapat dilalui hanya melalui Lembah Anai.
Meluasnya cakupan bencana banjir dan tanah longsor di Tanah Minang itu telah memutuskan semua jalan dari Kota Padang ke kota lainnya di luar provinsi. Sementara jalan Padang-Solok di Lubuk Selasih, Painan Muko-Muko-Bengkulu serta Painan-Sungai Penuh Jambi juga terputus. Akibatnya, jalur Lembah Anai dipadati kendaraan yang menuju arah timur dan selatan Kota Padang.
Kepadatan semakin meningkat karena kendaraan yang menuju Sungai Penuh Jambi dan Bengkulu yang tadinya melalui Tapan-Pesisir selatan kini, juga mengambil jalur melewati Lembah Anai. Begitu pula mereka yang menuju Jakarta, Palembang, Jambi atau Sijunjung, terpaksa harus memutar dari Solok ke Padang Panjang dan Lembah Anai.
Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum Sumbar menurunkan alat berat untuk membersihkan lumpur tanah dan mengantisipasi longsoran susulan, seperti di kilometer 55. Selain itu, Dinas PU juga membuat jalan tembus baru yang memotong bukit sepanjang 60 kilometer. Tujuannya untuk membuka jalur Padang-Solok yang melalui Lubuk Selasih. Namun, pekerjaan itu paling cepat diselesaikan dalam tempo sebulan.
Sementara untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun, Tim SAR dan anggota masyarakat, Jumat (27/11), terus melakukan pencarian. Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah karena adanya longsoran baru di daerah Pasaman.
Sementara itu, dilaporkan, banjir di Aceh Senin tadi, mulai surut. Tetapi, lalu lintas dari Banda Aceh ke kota lainnya masih lumpuh. Sedangkan jalur komunikasi yang sempat mati selama tiga hari, kini mulai diperbaiki. Sedangkan, aliran listrik di Kota Banda Aceh dan Sigli belum normal.
Hasil Pantauan SCTV menyebutkan hari ini, genangan air di beberapa tempat yang pada Kamis silam mencapai dua meter lebih, kian menyusut. Namun, warga masih mewaspadai banjir susulan. Maklum cuaca di Tanah Rencong masih tidak menentu. Sementara itu, perkembangan data korban dan kerugian akibat banjir tersebut belum bisa dipastikan. Karena, Satuan Koordinasi Pelaksana dan Dinas Sosial di Serambi Mekah hingga siang ini, belum bisa dihubungi.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
Meluasnya cakupan bencana banjir dan tanah longsor di Tanah Minang itu telah memutuskan semua jalan dari Kota Padang ke kota lainnya di luar provinsi. Sementara jalan Padang-Solok di Lubuk Selasih, Painan Muko-Muko-Bengkulu serta Painan-Sungai Penuh Jambi juga terputus. Akibatnya, jalur Lembah Anai dipadati kendaraan yang menuju arah timur dan selatan Kota Padang.
Kepadatan semakin meningkat karena kendaraan yang menuju Sungai Penuh Jambi dan Bengkulu yang tadinya melalui Tapan-Pesisir selatan kini, juga mengambil jalur melewati Lembah Anai. Begitu pula mereka yang menuju Jakarta, Palembang, Jambi atau Sijunjung, terpaksa harus memutar dari Solok ke Padang Panjang dan Lembah Anai.
Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum Sumbar menurunkan alat berat untuk membersihkan lumpur tanah dan mengantisipasi longsoran susulan, seperti di kilometer 55. Selain itu, Dinas PU juga membuat jalan tembus baru yang memotong bukit sepanjang 60 kilometer. Tujuannya untuk membuka jalur Padang-Solok yang melalui Lubuk Selasih. Namun, pekerjaan itu paling cepat diselesaikan dalam tempo sebulan.
Sementara untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun, Tim SAR dan anggota masyarakat, Jumat (27/11), terus melakukan pencarian. Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah karena adanya longsoran baru di daerah Pasaman.
Sementara itu, dilaporkan, banjir di Aceh Senin tadi, mulai surut. Tetapi, lalu lintas dari Banda Aceh ke kota lainnya masih lumpuh. Sedangkan jalur komunikasi yang sempat mati selama tiga hari, kini mulai diperbaiki. Sedangkan, aliran listrik di Kota Banda Aceh dan Sigli belum normal.
Hasil Pantauan SCTV menyebutkan hari ini, genangan air di beberapa tempat yang pada Kamis silam mencapai dua meter lebih, kian menyusut. Namun, warga masih mewaspadai banjir susulan. Maklum cuaca di Tanah Rencong masih tidak menentu. Sementara itu, perkembangan data korban dan kerugian akibat banjir tersebut belum bisa dipastikan. Karena, Satuan Koordinasi Pelaksana dan Dinas Sosial di Serambi Mekah hingga siang ini, belum bisa dihubungi.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)