Lebih dari 70 Perawat Meninggal Dunia karena Covid-19

Harif menyebut, perawat dan petugas kesehatan lain merupakan tenaga vital dalam penanganan covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 15:13 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 15:13 WIB
Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah, mengatakan lebih dari 70 perawat meninggal dunia selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Mereka meninggal setelah menangani pasien Covid-19.

"Lebih dari 70 perawat telah gugur akibat Covid-19," katanya dalam acara Doa Perawat Untuk Negeri yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (15/9/2020).   

Meninggalnya lebih dari 70 perawat ini menjadi duka mendalam bagi PPNI. PPNI merasa kehilangan perawat yang memiliki kompetensi tinggi dan berdedikasi terhadap bangsa.

"Kami merasa kehilangan yang luar biasa," ujarnya.

Harif menyebut, perawat dan petugas kesehatan lain merupakan tenaga vital dalam penanganan covid-19. Mereka berjibaku, bahu membahu dalam memutus rantai penularan Covid-19 tanpa mengenal lelah dan waktu.

Bahkan, mereka mempertaruhkan nyawa saat menangani pasien Covid-19.

"Kerja dalam kondisi penuh risiko membahayakan bahkan dapat merenggut jiwanya," kata dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

115 Dokter Meninggal Dunia

Tim Medis Swab Tes Pegawai Kecamatan
Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menyampaikan, kematian dokter terkait COVID-19 akan berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat.

"Kematian dokter yang saat ini 115 dokter dengan asumsi satu dokter melayani 2.500 orang. Maka, menggambarkan rakyat Indonesia hampir 300.000 orang akan kehilangan pelayanan dari dokter," ujar Adib dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Senin (14/9/2020).

"Begitu juga dengan meninggalnya dokter gigi dan perawat."

Lebih lanjut, Adib mengungkapkan, jumlah dokter di Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara, yaitu 0,4 dokter per 1.000 penduduk.

"Artinya, Indonesia hanya memiliki 4 dokter yang melayani 10.000 penduduknya," ungkapnya.

 

Reporter: Titin Supriatin 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya