Melihat Persiapan Pemprov DKI Cegah Banjir Jakarta

Salah satunya menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf, 90 persen dari jumlah keseluruhan rumah pompa telah diperbaiki.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Nov 2020, 07:10 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 07:10 WIB
FOTO: Aliran Kali Krukut Diperlebar
Petugas menggunakan alat berat untuk mengeruk lumpur serta memperlebar aliran Kali Krukut di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Pelebaran serta pengerukan tersebut bertujuan untuk memperlancar aliran air yang kerap menimbulkan banjir setiap hujan deras. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir merupakan bencana langganan yang kerap terjadi di Ibu Kota Jakarta. Apalagi saat musin hujan terjadi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun terus melakukan berbagai upaya demi mencegah terjadinya banjir.

Salah satunya menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf, 90 persen dari jumlah keseluruhan rumah pompa telah diperbaiki. Hal tersebut salah satu upaya meminimalisir potensi banjir saat musim hujan.

"Punya DKI ada di 178 rumah pompa dan itu kita sudah servis, kita sudah perbaiki karena kan kita kerja sama dengan ATPM. Ini kondisinya 90 persen (sudah diservis atau diperbaiki), sisa 10 persen, lagi kita perbaiki," kata Juaini saat dihubungi, Kamis, 12 November 2020.

Selain itu, Juaini mengatakan, pihaknya akan memulai mengerjakan infrastruktur banjir di Ibu Kota mulai 2021 mendatang.

Berikut berbagai persiapan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah terjadinya banjir di Ibu Kota dihimpu Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siapkan Tempat Pengungsian

Warga Pengadegan Masih Bertahan di Pengungsian
Warga korban banjir masih bertahan mengungsi di GOR Pengadegan, Jakarta, Selasa (7/1/2020). Masih banyaknya warga yang memilih bertahan di pengungsian lantaran kondisi rumah mereka belum memungkinkan untuk ditinggali dan belum adanya arahan dari kelurahan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyatakan pihaknya masih terus melakukan persiapan untuk antisipasi banjir di Ibu Kota.

Salah satu yang dipersiapkan yakni terkait tempat pengungsian berdasarkan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19.

"Kita sudah minta kepada para wali kota untuk menyiapkan lokasi pengungsian yang lebih banyak. Kalau bisa hotel bintang satu dan dua, juga lokasi seperti wisma itu disiapkan," kata Sabdo dalam video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat, 6 November 2020.

Dia menjelaskan hal tersebut berdasarkan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar para pengungsi mendapatkan lokasi yang nyaman hingga saat pandemi Covid-19.

Selain itu, Sabdo menyatakan tidak akan membuat pengungsi dengan cara penyekatan guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Hanya saja, lanjut dia, para pengungsi akan dipisahkan setiap keluarga.

"Bagaimanapun kita berupaya memanusiakan mereka. Kalau bisa memang mereka masing-masing menempati satu kamar baik di GOR, di wisma, ataupun hotel itu lebih baik," jelas Sabdo.

 

Tambah dan Perbaiki Pompa Air

20151125- Pemprov DKI Kerahkan Pompa Penguras Banjir di Kampung Pulo-Jakarta-Yoppy Renato
Air hasil penyedotan banjir di alirkan ke Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Rabu (25/11/2015). Penyedotan tersebut untuk mempercepat penyurutan banjir di pemukiman Kampung Pulo. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, 90 persen dari jumlah keseluruhan rumah pompa telah diperbaiki. Hal tersebut salah satu upaya meminimalisir potensi banjir saat musim hujan.

"Punya DKI ada di 178 rumah pompa dan itu kita sudah servis, kita sudah perbaiki karena kan kita kerja sama dengan ATPM. Ini kondisinya 90 persen (sudah diservis atau diperbaiki), sisa 10 persen, lagi kita perbaiki," kata Juaini saat dihubungi, Kamis, 12 November 2020.

Dia menjelaskan, pompa tersebut seperti halnya mobil bila kilometer 20 ribu atau 50 ribu harus dilakukan pemeliharaan. Selain itu Juaini mengatakan pihaknya juga menambah unit pompa baru yakni stoner dan mobile.

Kata dia, penambahan tersebut secara keseluruhan terdapat 712 unit pompa terdiri dari stasioner, mobile, dan apung. Sebanyak 487 di antaranya yakni disebar di 178 lokasi rawan banjir.

Kemudian, pompa mobile berjumlah 160 unit dengan kapasitas 400 liter per detik, dan sebanyak 65 unit merupakan pompa apung.

"Tahun ini kita memang ada pengadaan pompa mobile sebanyak 19 unit, tambah sama pompa apung ada 65 unit. Itu yang sekarang, yang sudah siap barangnya," kata Juaini.

 

Pembangunan Infrastruktur Banjir Dimulai 2021

Gunakan Pompa, Petugas Gabungan Sedot Banjir di Underpass Kemayoran
Petugas melakukan penyedotan air yang merendam underpass Kemayoran, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Akibat hujan yang cukup lama di kawasan tersebut membuat underpass tersebut terendam air hingga ketinggian 5 meter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Juaini mengatakan, pihaknya akan memulai mengerjakan infrastruktur banjir di Ibu Kota mulai tahun 2021.

"Akhir tahun ini, sekitar November, Desember proses lelangnya, pada bulan Januari atau Februari 2021. Kalau ada pemenang lelangnya baru kita kerjakan karena kan multiyears, 5 tahun tidak masalah, begitu," kata Juaini.

Keruk Waduk, Sungai, Situ, hingga Saluran Air

Karena itu, kata Juaini, saat ini mengantisipasi banjir, pihaknya melakukan pengerukan waduk, sungai, situ, hingga saluran air.

Selain itu, ada peningkatan pembuatan drainase vertikal yang baru selesai 3 ribu dari target 5 ribu unit.

Meski demikian, Juani menerangkan, fokus DKI mengantisipasi curah hujan bulan Desember sampai Januari yang berpotensi banjir, yakni pengerukan.

"Itu yang sekarang lagi kita kerjakan ditambah dengan pembuatan drainase vertikal, yang sekarang lagi digenjot di lima wilayah," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya