Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan tingkat penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat masih tinggi. Ini menjadi salah satu penyebab kasus corona terus meningkat.
"Jadi sebenarnya tingkat penularan covid-19 di masyarakat masih tinggi," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Di satu sisi, lanjut Wiku, tingkat kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Berdasarkan pemantauan pada November 2020, kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan menurun.
Advertisement
Penurunan ini bertepatan dengan periode libur panjang tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020. Penurunan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan terus berlanjut hingga 27 November 2020.
Pada akhir November, persentase kepatuhan masyarakat untuk memakai masker hanya 58,32 persen. Sementara tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak hanya sebesar 43,46 persen.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
9 Persen Patuh Pakai Masker
Wiku menyebut, dari 512 kabupaten dan kota di Indonesia hanya kurang dari sembilan persen yang patuh memakai masker. Sedangkan kurang dari empat persen kabupaten dan kota patuh dalam menjaga jarak.
"Mohon masyarakat segera sadar, langkah kecilnya untuk mencuci tangan secara teratur, dengan memakai masker yang benar, bahkan upaya kecil untuk berusaha menjaga jarak satu sama lain sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat manusia," ujarnya.
Data Kamis (4/12), kasus Covid-19 nasional mencapai 557.877 orang. Bertambah 8.369 orang dalam sehari. Penambahan ini meruapakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19.
Dari data tersebut, ada empat provinsi memiliki penambahan kasus Covid-19 tertinggi. Pertama, Papua bertambah sebanyak 1.755 kasus. Kedua, Jawa Barat 1.648 kasus. Ketiga, DKI Jakarta bertambah 1.153 kasus. Keempat Jawa Tengah 767 kasus.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement