PKS soal Reshuffle Kabinet: Jokowi Harus Pastikan Menteri Terpilih Tidak Korupsi

Mardani menyarankan Jokowi menggandeng KPK untuk melihat rekam jejak tokoh yang masuk bursa calon menteri.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2020, 18:07 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 18:07 WIB
20161006-Ali-Mardani-Sera-HEL
Ali Mardani Sera (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sinyal reshuffle kabinet semakin menguat. Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan memanggil sejumlah calon menteri ke Istana. Tidak hanya mengisi kekosongan jabatan yang ditinggal karena menteri tersangkut kasus korupsi.

Menanggapi kabar itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai reshuffle merupakan hak presiden. Namun, ia meminta Presiden Joko Widodo harus memastikan orang pilihannya kompeten dan bersih dari tindak pidana korupsi.

"Monggo, hak Pak Jokowi reshuffle atau angkat Menteri baru. Tapi pastikan kompeten dan tidak korupsi," ujar Mardani kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).

Mardani menyarankan Jokowi menggandeng KPK untuk melihat rekam jejak tokoh yang masuk bursa calon menteri. Melihat rekam jejak ini penting karena rakyat butuh menteri yang selain bisa bekerja, juga bersih dan jujur.

"KPK bisa diajak untuk melihat rekam jejak para calon menteri. Rakyat sedang susah, cari menteri yang bisa segera bekerja dan bersih serta jujur," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Undang Calon Menteri

Diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mengundang beberapa calon menteri ke Istana untuk reshuffle kabinet. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono pun membenarkan hal tersebut.

"Bisa jadi lihat besok (hari ini) ya," kata Heru kepada merdeka.com, Senin 21 Desember 2020.

Namun dia enggan membeberkan jam berapa para calon menteri akan dipanggil ke istana.

"Ya akan diperkenalkan, tetapi waktu tentunya sesuai dengan jadwal Presiden belum tahu waktunya kapan. Besok bisa, tetapi pagi siang sore tergantung bapak Presiden," ungkap Heru.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya