Ancaman Bencana di Bogor Diprediksi Berlanjut hingga April 2021

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan pihaknya gencar melakukan mitigasi lantaran ancaman bencana tahun ini di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diprediksi berlanjut hingga April 2021.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 16 Feb 2021, 23:04 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 23:04 WIB
sukajaya
Salah satu rumah warga yang rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Januari 2020. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan pihaknya gencar melakukan mitigasi lantaran ancaman bencana tahun ini di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diprediksi berlanjut hingga April 2021.

"Ketika sudah ada peringatan, kita harus siap-siap untuk melakukan penanganan bencana alam yang terbaik," ujarnya di Cibinong, Bogor, Selasa (16/2/2021).

Ia mengatakan telah menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa tahun ini ancaman bencana tidak hanya diperkirakan berlangsung hingga Januari seperti biasa, melainkan hingga April mendatang.

Kondisi tersebut tak lain disebabkan karena fenomena La Nina yang hingga kini belum usai.

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

"Bencana biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari. Tetapi efek dari badai La Nina mengakibatkan perubahan kondisi," kata Ade Yasin seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, sepanjang tahun 2021, tercatat sebanyak 13 kecamatan yang kerap tertimpa bencana kecil, seperti banjir dan longsor sehingga upaya mitigasi diprioritaskan pada belasan kecamatan tersebut.

"Ini bisa menjadi besar kalau tidak ada upaya pencegahan bencana. Itulah pentingnya mitigasi bencana," tuturnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perlu Sinergi

Ade Yasin juga menekankan perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara instansi serta serta seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Setelah saya pelajari ternyata semua dinas menjadi bagian dari penanganan bencana. Tidak hanya mitigasi bencana juga dalam penanganan dampak bencana. Saya juga minta aktifkan kembali Desa Tangguh Bencana (Destana), semua harus bersinergi memperisiapkan maupun pelatihannya," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya