Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menegaskan polemik kudeta kursi ketua umum Partai Demokrat, bukan soal rivalitas Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Jokowi. Bukan pula perseteruan antara biru melawan merah, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ini adalah perjuangan melawan penyalahgunaan kekuasaan, abuse of power, yang dilakukan oleh oknum pejabat penting negara, yang mengancam dan merusak demokrasi kita," kata Herzaky melalui pesan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga
Herzaky meminta kepada siapa pun pihaknya, untuk tidak mencoba mengadu domba dalam polemik ini, khususnya antara SBY dan Megawati, ataupun mengadu domba Partai Demokrat dan PDIP.
Advertisement
"Beliau-beliau, Bapak SBY, Ibu Megawati, selaku putra-putri terbaik bangsa yang pernah dipercaya memimpin negeri ini, sudah sepantasnya kita tempatkan di posisi terhormat," jelas dia.
"Tidak malah kita bawa-bawa dan adu domba untuk kepentingan pribadi, apalagi segelintir orang yang tidak bermartabat," imbuh dia.
Herzaky berharap, kepada seluruh pihak juga dapat mengedepankan data dan fakta dalam berbicara. Dia mewanti untuk tidak menebar tuduhan tidak berdasar dan fitnah maupun pernyataan yang tidak bisa diverifikasi secara objektif.
"Rakyat sedang susah, jangan kita malah menambah beban dan pikiran rakyat dengan menyebar berita hoax dan fitnah," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
AHY Ajak Kader Bersatu Lawan Gerakan Kudeta Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak seluruh kader bersama-sama melawan gerakan kudeta internal partai.
"Saya instruksikan kepada segenap jajaran Pimpinan dan pengurus DPP; Para Ketua DPD, DPC, PAC, Ranting; Para Pimpinan dan anggota Fraksi-PD (DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota); Para Pimpinan dan pengurus Organisasi Sayap; serta seluruh kader Partai Demokrat di mana pun berada; mari kita Lawan; Cegah, Tangkal, dan Hadapi para pelaku GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat) dengan keberanian seorang patriot," tegas AHY dalam keterangan tulis, Rabu (17/2/2021).
Isu kudeta Demokrat, kata AHY, bukan sekedar persoalan internal, tetapi juga eksternal. Aktor yang terlibat juga bukan sekedar berita bohong, karena menurut dia, telah dibuktikan dengan data dan fakta.
AHY juga menegaskan, persoalan GPK-PD juga bukan hanya persoalan milik dirinya dan pucuk pimpinan semata, tetapi juga menyangkut seluruh kader.
Di tengah gejolak yang menerpa partainya, AHY mengaku bersyukur lantaran elektabilitas Demokrat dalam berbagai survei terus menunjukkan tren positif.
"Kita, dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Besar, menyambut gembira hasil berbagai survei nasional yang menunjukkan tren kenaikan elektabilitas partai kita, yang mencapai dua digit dan berada di urutan tiga besar. Kita juga bersyukur perolehan hasil Pilkada 2020 melebihi dari target yang kita tetapkan," kata AHY.
Untuk itu, AHY juga mengajak seluruh kader Demokrat guna memperkuat soliditas di internal demi meningkatkan berbagai capaian tersebut.
"Keberhasilan ini merupakan kerja keras seluruh kader, dengan berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Besar. Mari kita tingkatkan dengan kerja keras dan soliditas kader," pungkas AHY.
Advertisement