5 Fakta Terkait Pengendara Moge Nekat Terobos Ring 1 Istana

Pengendara moge tersebut dilumpuhkan Paspampres karena menerobos jalan yang sedang ditutup.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Feb 2021, 19:46 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 19:46 WIB
HD
Ilustrasi pengendara moge di jalan bebas hambatan. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Viral video yang memperlihatkan anggota Paspampres menendang sejumlah pengendara motor gede (moge) saat sunday morning ride (sunmori) pada Minggu, 21 Februari 2021 dekat Kompleks Istana Kepresidenan atau Ring 1 di Jalan Veteran III Jakarta Pusat.

Video tersebut dibenarkan Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Letkol Inf Wisnu Herlambang.

Menurut Wisnu, pengendara moge tersebut dilumpuhkan Paspampres karena menerobos jalan yang sedang ditutup.

"Kalau menerobos masuk ke Ring 1 itu sudah merupakan ancaman atau masuk ke dalam hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP. Ada buku petunjuk teknisnya kita untuk melaksanakan, ada prosedurnya," ujar Wisnu saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 26 Februari 2021.

Wisnu kemudian menjelaskan, saat kejadian itu, Paspampres tengah melakukan pengamanan instalasi VVIP di Kantor Wakil Presiden.

Dia menilai, tindakan yang dilakukan Paspampres itu paling ringan. Karena menurut Wisnu, pengendara moge bisa saja langsung ditembak karena tindakan mereka merupakan bentuk ancaman.

Sementara itu, Polda Metro Jaya mengambil langkah terkait aksi nekat moge tersebut. Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan kepada pengendara moge.

"Sudah (diketahui). Dan kami juga sudah buat undangan klarifikasi," kata Fahri dalam keterangannya, Minggu (28/2/2021).

Berikut fakta-fakta terkait aksi sejumlah moge nekat menerobos jalan dekat Kompleks Istana Kepresidenan atau Ring 1 Istana dihimpun Liputan6.com:

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengendara Sempat Dihentikan

Ilustrasi pengendara motor gede (moge) (Liputan6.com / Triyasni)
Ilustrasi pengendara motor gede (moge) (Liputan6.com / Triyasni)

Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Letkol Inf Wisnu Herlambang membenarkan video yang memperlihatkan anggota Paspampres menendang sejumlah pengendara motor gede (moge) saat sunday morning ride (sunmori) di Jalan Veteran III Jakarta Pusat, Minggu 21 Februari 2021.

Peristiwa tersebut terjadi di dekat Kompleks Istana Kepresidenan atau Ring 1.

Wisnu mengatakan pengendara moge tersebut dilumpuhkan Paspampres karena menerobos jalan yang sedang ditutup. Kala itu, Paspampres tengah melakukan pengamanan instalasi VVIP di Kantor Wakil Presiden.

Oleh karena itu, petugas menutup Jalan Veteran III dengan memasang pembatas jalan. Namun tiba-tiba pengendara moge menerobos masuk. Wisnu menyebut petugas sudah menghentikan agar pengendara tak masuk ke Jalan Veteran III.

 

Sesuai Juknis, Bisa Saja Ditembak

Konvoi moge yang dikawal polisi terobos pemeriksaan antigen di Puncak, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Konvoi moge yang dikawal polisi terobos pemeriksaan antigen di Puncak, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Meski sudah sempat dihentikan oleh Paspampres agar pengendara moge tak masuk ke Jalan Veteran III, namun rupanya mereka tetap nekat.

"Kalau menerobos masuk ke Ring 1 itu sudah merupakan ancaman atau masuk ke dalam hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP. Ada buku petunjuk teknisnya kita untuk melaksanakan, ada prosedurnya," ujar Wisnu saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 26 Februari 2021.

Menurut dia, tindakan anggota Paspampres kepada pengendara moge yang menerobos masuk sudah yang paling ringan.

Wisnu mengatakan pengendara moge bisa saja langsung ditembak karena tindakan mereka merupakan bentuk ancaman.

"Sebenarnya kalau sudah menerobos VVIP di aturannya ditembak. Dilumpuhkannya dengan cara ditembak karena sudah mengancam. Sudah menerobos artinya mengancam," ucap dia.

 

Tindakan Paspampres Bentuk Kewaspadaan

Mengintip Kendaraan Tunggangan Paspampres (Bagian 1)
Paspampres menggunakan sepeda motor untuk membuka jalur bagi iring-iringan presiden di tengah keramaian lalu lintas.

Wisnu menjelaskan bahwa tindakan Paspampres adalah bentuk kewaspadaan kepada pihak-pihak yang dianggap dapat mengancam keamanan Ring 1. Terlebih, kata dia, Wakil Presiden dan kantornya merupakan simbol negara.

"Kita kan nggak tahu dia mau nerobos mau apa, mau sabotase mau apa. Jadi kita bentuk kewaspadaan karena kita tidak bisa menduga orang menerobos Ring 1 itu mau ngapain. Jadi kita harus lumpuhkan," tegas Wisnu.

 

Polda Metro Jaya Layangkan Surat Panggilan

Ilustrasi Oknum Polisi
(Ilustrasi)

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melayangkan surat panggilan kepada pengendara motor gede (moge) yang ditendang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat sunday morning ride (sunmori) di Jalan Veteran III Jakarta Pusat, Minggu 21 Februari 2021.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah mengetahui identitas pengemudi moge tersebut.

"Sudah (diketahui). Dan kami juga sudah buat undangan klarifikasi," kata dia dalam keterangannya, Minggu (28/2/2021).

 

Pengendara Moge Siap Penuhi Panggilan

Royal Enfield
Moge murah Royal Enfield Meteor 350 (Paultan.org)

Fahri menegaskan, pengendara moge tersebut bersedia memenuhi panggilan yang dilayangkan Polda Metro Jaya pada Senin 1 Maret 2021.

"Mereka menyanggupi hadir di kantor SuditGakkum hari Senin," jelas dia.

Deretan Aksi Arogan Pengendara Moge

INFOGRAFIS: Deretan Aksi Arogan Pengendara Moge (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Deretan Aksi Arogan Pengendara Moge (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya