5 Fakta Pesawat Batik Air Rute Jambi-Jakarta yang Sempat Bermasalah

Pesawat Batik Air rute Jambi-Jakarta dengan nomor penerbangan ID-6803 mendadak harus mengalami Return To Base (RTB) pada Sabtu 6 Maret 2021.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Mar 2021, 18:06 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 18:05 WIB
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Batik Air rute Jambi-Jakarta dengan nomor penerbangan ID-6803 harus Return To Base (RTB) pada Sabtu 6 Maret 2021. Pesawat tersebut putar balik ke Bandara Sultan Thaha, Jambi (DJB) yang merupakan bandara awal keberangkatan.

Menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, hal itu dikarenakan ada salah satu indikator menyala di ruang kokpit yang memberitahukan atau menunjukkan kemungkinan ada kendala teknis.

"Batik Air penerbangan ID-6803 telah mendarat dan pesawat udara berhenti pada posisi berada di landas pacu (runway)," ujar Danang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 6 Maret 2021.

Pihak Batik Air pun memfasilitasi sesuai permintaan tamu, yang akan melakukan perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) atau mengajukan proses pengembalian dana tiket (refund).

Meski begitu, Danang mengklaim pesawat tersebut telah dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan keberangkatan.

Berikut fakta-fakta terkait pesawat Batik Air rute Jambi-Jakarta ID-6803 harus mengalami Return To Base (RTB) dihimpun Liputan6.com:

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Kendala Teknis

Batik Air Buka Rute Baru dari Samarinda
Batik Air Buka Rute Baru dari Samarinda

Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6803 rute Jambi-Jakarta mendadak harus mengalami Return To Base (RTB) pada Sabtu 6 Maret 2021.

Pesawat harus putar balik ke bandara Sultan Thaha, Jambi (DJB) yang merupakan bandara awal keberangkatan.

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan setelah lepas landas, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) dikarenakan ada salah satu indikator menyala di ruang kokpit (yang memberitahukan atau menunjukkan) kemungkinan ada kendala teknis (technical reason).

Oleh sebab itu, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan, maka diambil keputusan kembali ke bandar udara asal. Hal ini untuk segera dilakukan pemeriksaan dan pengecekan lebih lanjut pada pesawat udara Airbus 320-200 registrasi PK-LUT.

"Batik Air penerbangan ID-6803 telah mendarat dan pesawat udara berhenti pada posisi berada di landas pacu (runway)," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 6 Maret 2021.

Dalam penerbangan ID-6803, Batik Air membawa enam awak pesawat, 114 tamu dewasa, 2 (dua) tamu anak-anak serta 1 (satu) balita.

Danang menjelaskan, seluruh kru pesawat dan penumpang dibawa dan diarahkan ke ruang tunggu gedung terminal bandar udara, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut serta penanganan keterlambatan keberangkatan.

"Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul sehingga penerbangan para tamu ID-6803 terganggu," kata dia.

 

Klaim Sudah Cek Pesawat Sebelum Terbang

Pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY Batik Air berada di Batam setelah mendarat dari Wuhan. (Dok Lion Air Group)
Pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY Batik Air berada di Batam setelah mendarat dari Wuhan. (Dok Lion Air Group)

Pihak Batik Air mengklaim pesawat tersebut telah dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan keberangkatan.

"Bahwa telah dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan sebagaimana pedoman protokol kesehatan. Batik Air penerbangan ID-6803 dipersiapkan secara baik," ucap Danang.

Seluruh tamu dan awak pesawat dibawa ke ruang tunggu bandar udara untuk mendapatkan penanganan dan informasi lebih lanjut.

Pesawat tersebut dijadwalkan keberangkatan pukul 13.00 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07), dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 14.10 WIB.

Sebelum dioperasikan, pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUT itu disebut telah menjalani pemeriksaan lebih awal, yakni sebelum diterbangkan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthy for flight).

 

Penumpang Dapat Kompensasi

Pesawat Batik Air.
Pesawat Batik Air PK-LUT dengan nomor penerbangan ID-6803 akhirnya dievakuasi dari landasan pacu Bandara Sultan Thaha, Jambi (DJB), pada Minggu (7/3/2021) ini.

Kemudian Danang mengatakan, Batik Air memfasilitasi sesuai permintaan tamu, yang akan melakukan perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) atau mengajukan proses pengembalian dana tiket (refund).

"Batik Air bersama pengelola bandar udara dan pihak terkait lainnya masih melakukan koordinasi untuk proses penarikan pesawat udara dimaksud ke landas parkir (apron). Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu," kata dia.

 

Kronologi Lengkap Pesawat Putar Balik

Batik Air
Batik Air (dok.instagram/@batikair/https://www.instagram.com/p/CHg9ERDlYyl/Komarudin)

Pesawat Batik Air ID-6803 rute Jambi-Jakarta terpaksa mendarat kembali atau return to base (RTB) di Bandara Sultan Thaha Jambi, karena kendala di roda bagian depan, Sabtu, 6 Maret 2021.

Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Jambi Indra Gunawan mengatakan jika pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6803 registrasi PK-LUT, tujuan Jakarta, berangkat dari Jambi membawa penumpang sebanyak 117 orang.

"Akibat kejadian ini, tiga jadwal penerbangan yang terdampak atau dibatalkan (cancel) yaitu penerbangan pesawat Lion, Batik Air dan Citilink yang semuanya adalah tujuan ke Jakarta (CGK)," kata Indra Gunawan dalam keterangan tertulisnya seperti melansir Antara, seperti dikutip Minggu (7/3/2021).

Pesawat Batik Air lepas landas dari Bandara Sultan Thaha Jambi pukul 13.28 WIB namun pesawat mendarat kembali (RTB) pukul 13.51 WIB karena ada kendala pada roda depan (nose wheel).

Dalam kejadian yang video dan fotonya sempat viral di medsos tersebut, tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang dan kru pesawat segera dievakuasi ke terminal menggunakan bus.

 

Pesawat Sudah Dipindahkan dari Landasan Pacu

Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, teknisi Batik Air diterbangkan dari Batam melalui Bandar Bandara Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH) pada 01.00 WIB, menggunakan Wings Air tipe pesawat ATR 72-600 penerbangan nomor IW-5030.

"Pada pukul 02.26 WIB dengan kondisi hujan, posisi pesawat udara registrasi PK-LUT masih berada di landas pacu (runway). Upaya untuk proses pemasangan alat bantu pada roda pendaratan pesawat bagian depan dan pemindahan tetap dilaksanakan," jelas dia dalam keterangannya.

Dia memastikan jika Batik Air senantiasa berkoordinasi dan kerja sama dengan pengelola bandara setempat seperti PT Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara Sultan Thaha Jambi. Kemudian regulator dan instansi lainnya yang terkait dalam proses pemindahan posisi pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUT.

Disebutkan jika pada pukul 06.20 WIB, pemindahan posisi pesawat dari landas pacu berhasil dilakukan dengan aman dan tepat sesuai prosedur (Airbus Technical Recommendations). Saat ini Airbus 320-200 registrasi PK-LUT sudah berada di landas parkir (apron).

Danang juga memastikan jika Batik Air berkoordinasi dan menyerahkan proses investigasi atas insiden penerbangan ID-6803 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan, serta berbagai pihak terkait, untuk nanti dapat diberikan rekomendasi kepada Batik Air.

"Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu," papar Danang.

 

Bandara Sultan Thaha Sudah Beroperasi Normal

Batik Air terbang melalui Yogyakarya International Airport. (Dok Lion Air Group)
Batik Air terbang melalui Yogyakarya International Airport. (Dok Lion Air Group)

Landasan pacu Bandara Sultan Thaha, Jambi kembali beroperasi normal setelah pesawat Batik Air ID 6803 yang mendarat darurat akibat masalah di roda dipindahkan dari landasan pacu.

Operasional kembali bandara tertuang melalui notice to airmen (NOTAM) C0268/21 NOTAMC C0267/21 yang diterbitkan AirNav Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia M Pramintohadi Sukarno, menjelaskan, NOTAM tersebut mengumumkan kepada seluruh pemangku kepentingan transportasi udara bahwa landas pacu kembali beroperasi normal mulai pukul 08.45 WIB pada Minggu (7/3/2021).

Ini setelah sebelumnya terdapat pesawat Batik Air ID 6803 yang melakukan pendaratan kembali (return to base) karena kendala teknis pada pesawat.

"Batik Air ID 6803 rute Bandara Sultan Thaha – Bandara Soekarno Hatta dengan nomor registrasi PK LUT lepas landas pada Sabtu (6/3) pukul 13.28 WIB dan kemudian RTB pada pukul 13.51 WIB akibat kendala pada roda depan (nose wheel). Tidak terdapat korban jiwa pada proses pendaratan darurat kemarin, proses evakuasi pesawat dari landas pacu dapat diselesaikan pagi ini pada pukul 06.35 WIB," ucap Pramintohadi seperti melansir Antara.

Dijelaskan, proses evakuasi Batik Air melibatkan seluruh pemangku kepentingan transportasi udara di Bandara Sultan Thaha, Jambi.

"Kami mendapatkan laporan bahwa dini hari tadi sempat terjadi hujan deras, meski demikian, pesawat ATR IW5030 dengan tipe ATR72 yang take-off dari Bandara Hang Nadim, Batam pukul 01.00 WIB mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi pada pukul 02.22 WIB. Pesawat tersebut membawa bantuan spare part, peralatan dan teknisi dari Batam," terang dia.

Pilot Batik Air Pingsan Saat Bertugas

Infografis Pilot Batik Air Pingsan Saat Bertugas
Infografis Pilot Batik Air Pingsan Saat Bertugas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya