Setahun Cigobang Pasca Diterjang Banjir Bandang

Setahun lebih bencana berlalu namun trauma tidak kunjung hilang dari ingatan. 154 kepala keluarga yang bermukim di perkampungan tersebut memilih untuk meninggalkan kampungnya pasca banjir bandang dan longsor menghantam.

oleh Andrie Harianto diperbarui 21 Mar 2021, 15:53 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2021, 15:45 WIB
Kampung Cigobang
Sebuah bangunan ditumbuhi tanaman liar di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Pascabencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kampung Cigobang pada 1 Januari 2020 lalu mengakibatkan sekitar 154 kepala keluarga (KK) meninggalkan kampung tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Gemuruh tiba-tiba terdengar dari bawah tanah di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, awal Januari 2020.

 

Kampung Cigobang
Kondisi salah satu bangunan di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Pascabencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kampung Cigobang pada 1 Januari 2020 lalu mengakibatkan sekitar 154 kepala keluarga (KK) meninggalkan kampung tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dikutip dari Antara, Lilis dan beberapa warga lainnya khawatir gemuruh itu membawa petaka. Dia dan beberapa warga lainnya terpaksa angkat kaki menyelamatkan diri dari ancaman bencana alam.

 

Kampung Cigobang
Kondisi sebuah mobil yang rusak di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Pascabencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kampung Cigobang pada 1 Januari 2020 lalu mengakibatkan sekitar 154 kepala keluarga (KK) meninggalkan kampung tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Setahun lebih bencana berlalu namun trauma tidak kunjung hilang dari ingatan. 154 kepala keluarga yang bermukim di perkampungan tersebut memilih untuk meninggalkan kampungnya pasca banjir bandang dan longsor menghantam.

 

Kampung Cigobang
Marjuk (41) bersama keluarga berpose di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Pascabencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kampung Cigobang pada 1 Januari 2020 lalu mengakibatkan sekitar 154 kepala keluarga (KK) meninggalkan kampung tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sisa kengerian bencana alam itu masih tampak dari rumah-rumah yang tertimbun tanah. Barang-barang seperti baju dan peralatan dapur yang berserakan ditinggal empunya rumah, serta kendaraan yang dibiarkan tertimbun longsoran.

 

Memasuki perkampungan tidak ada lagi suara tawa warga yang berkumpul di salah satu rumah tetangga. Hanya suara derit engsel daun jendela rumah yang tidak berpenghuni.

 

Kampung Cigobang
Bangunan terbengkalai yang ditinggalkan di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Kampung itu ditinggalkan sekitar 154 KK karena mengalami trauma, tidak memiliki biaya perbaikan dan khawatir potensi bencana akibat stuktur tanah yang labil terjadi kembali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Beberapa warga pergi meninggalkan kampung Cigobang, berharap pada penghidupan baru di tempat yang juga baru. Namun sebagian lainnya bertahan di lahan kosong tak jauh dari Cigobang dengan rumah berdinding triplek dan terpal.

Kampung Cigobang
Sejumlah barang yang tertinggal di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Sabtu (20/3/2021). Kampung itu ditinggalkan sekitar 154 KK karena mengalami trauma, tidak memiliki biaya perbaikan dan khawatir potensi bencana akibat stuktur tanah yang labil terjadi kembali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya