Kemkominfo Edukasi Milenial Bangkitkan Wisata Pemalang  

Dalam upaya mengembalikan sektor pariwisata di era new normal, semua pihak dituntut memiliki kedisiplinan dan kesadaran untuk bangkit dari pandemi covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 08:47 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 06:45 WIB
Kemkominfo
Kemkominfo mengedukasi para Milenial untuk membangkitkan wisata Pemalang. (Ist)  

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo mengedukasi pelaku wisata dan milenial dalam Workshop Genposting (Generasi Positive Thinking) tentang Strategi Promosi Objek Wisata Pemalang untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Peningkatan Ekonomi Nasional secara langsung. Acara itu disiarkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting serta channel YouTube Ditjen IKP Kominfo.

Pada Workshop “Strategi Promosi Objek Wisata Pemalang untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Peningkatan Ekonomi Nasional”, Rabu (31/3/2021), Direktur IKPM Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Septriana Tangkary menyampaikan bahwa Pemalang adalah kabupaten yang memiliki potensi wisata sangat besar, termasuk potensi kulinernya.

Karena itu pelaku wisata dan pemerintah harus dapat membangun dan mempromosikan potensi tersebut, agar memberikan dampak bagi Pemalang dalam perekonomian dan PDRB-nya.

“Upaya promosi pariwisata ini harus dilakukan serentak oleh masyarakat Pemalang, termasuk para pemuda dan pelajarnya, melalui media sosial dengan mengangkat hashtag pariwisata Pemalang, agar potensinya dapat diketahui oleh masyarakat dan wisatawan domestik maupun mancanegara”, ujarnya dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Selanjutnya, Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyampaikan bahwa pada masa pandemi ini diperlukan strategi pemasaran objek wisata dalam mengelola desa wisata dan meningkatkan kereativitas dan inovasi pelaku UMKM secara virtual. Untuk itu diperlukan kemampuan beradaptasi, salah satunya adalah evolusi industri dan digitalisasi seluruh layanan.

Menurutnya dalam upaya mengembalikan sektor pariwisata di era new normal, semua pihak dituntut memiliki kedisiplinan dan kesadaran untuk semangat bangkit dengan melakukan sinergi dan aliansi. Pariwisata tidak dapat berdiri sendiri, tanpa memerlukan koordinasi.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Pengamat Seni dan Budaya Dadang Irawanto, bahwa pelaku pariwisata dan UMKM memerlukan dukungan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan dan membina produk kesenian dan budaya yang berpotensi untuk dipasarkan sebagai atraksi unggulan Kabupaten Pemalang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Prinsip CHSE

Menurutnya, tidak cukup hanya membina para pelaku pariwisata dan UMKM, tetapi juga harus dibekali sebuah pemahaman kepada masyarakat setempat agar mereka memahami dan mempunyai informasi mengenai potensi wisata daerah mereka sendiri.

Selanjutnya, Ketua Harian GenPi Jawa Tengah Muchamad Mansur, mengatakan pelaku usaha harus menerapkan prinsip-prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability) di setiap destinasi pariwisata, serta membuat SOP jika terjadi bencana alam atau situasi darurat.

Untuk memberikan kepercayaan kepada pengunjung bahwa destinasi aman dan sehat, pelaku usaha dan pengelola harus melakukan proses sertifikasi CHSE dengan tahapan penilaian mandiri, deklarasi mandiri, dan memperoleh penilaian oleh auditor serta menerima sertifikat jika semua kriteria penilaian telah dipenuhi. Sertifikasi CHSE sangat dibutuhkan dalam promosi objek wisata di era new normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya