Indo Barometer: Wacana Duet AHY dan Airlangga di Pilpres 2024 Akan Memberatkan Golkar

Muhammad Qodari memandang duet keduanya akan sangat sulit mengulang kesuksesan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Jun 2021, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 18:27 WIB
AHY Sambangi Markas Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) mengacungkan jempol seusai melakukan pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (25/6/2020). Kunjungan AHY itu membahas Pilkada serentak 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut memiliki kans kuat untuk maju di Pilpres 2024. Sejumlah pihak mulai menduetkan dirinya, salah satunya dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memandang duet keduanya akan sangat sulit mengulang kesuksesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla atau JK yang notabenenya Demokrat dan Golkar berkoalisi.

"Agak halusinasi ya kalau menyebut pasangan AHY dengan Airlangga itu mengulangi kejayaan SBY dan JK ya. Karena elektabilitas AHY itu jauh berbeda dengan SBY di tahun 2004 yang lalu," kata Qodari saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).

Dia memandang, duet AHY-Airlangga ini justru memberatkan partai Golkar.

"Kasihan Partai Golkar yang punya kursi begitu banyak kalau dipasangkan dengan calon yang popularitasnya tanggung, elektabilitasnya tanggung," ucap Qodari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengalaman Politik

Qodari juga memandang AHY belum punya banyak pengalaman politik berbeda dengan Airlangga.

"Kalau AHY dengan Airlangga ya kasihan Pak Airlangganya, kasihan Partai Golkarnya. Elektabilitasnya jauh, belum lagi kita bicara pengalaman. Pengalaman Pak Airlangga di pemerintahan ya jauh lebih banyak. AHY belum pernah anggota DPR, belum pernah menteri, belum pernah kepala daerah,” kata dia.

Qodari menyarankan Golkar mencalonkan Airlangga Hartarto dengan sosok lain yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Partai Golkar lebih baik mengusung Airlangga Hartarto sendiri sebagai calon presiden atau kalau mau mengusul Airlangga sebagai calon wakil presiden harus dipasangkan dengan calon presiden yang popularitasnya sangat tinggi," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya