Membeludak, RSD Wisma Atlet Setop Terima Pasien Covid-19 hingga Siang Ini

Antrean panjang pasien Covid-19 hingga dini hari sempat terjadi pada Senin 14 Juni 2021. Sebab hampir 600 pasien masuk ke RSD Wisma Atlet.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Jun 2021, 12:17 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 12:16 WIB
Antrean Ambulans di Wisma Atlet Imbas Melonjaknya Pasien COVID-19
Pasien Covid-19 berada di dalam bus sekolah di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Meningkatnya jumlah warga yang terpapar Covid-19 menyebabkan antrean ambulans yang hendak masuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut M Arifin menyatakan, terjadi antrean pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Pasien pun harus rela menunggu dengan duduk di lantai karena bangku yang sediakan tidak dapat menampung.

Oleh karena itu, pihak RSD Wisma Atlet akan mengatur tempat tidur pasien Covid-19. Wisma Atlet pun tidak menerima pasien baru pada pagi hari ini. 

"Pagi ini saya kendalikan dulu, enggak ada yang ngirim (pasien) dulu, mau persiapan atur bed (tempat tidur). Siang kayaknya baru pada mau ngirim (pasien)," kata Arifin saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/6/2021).

Dia menyebut antrean panjang hingga dini hari sempat terjadi pada Senin 14 Juni 2021. Sebab hampir 600 pasien masuk ke RSD Wisma Atlet.

"Iya saking banyaknya, kasih tahu masyarakat memang benar seperti itu (keadaan RSD Wisma Atlet), antre sampai dini hari baru dapat kamar, sampai lesehan," ujar dia.

Arifin mengatakan, ketersediaan kamar perawatan pasien di RSD Wisma Atlet Kemayoran sudah hampir penuh. "Iya intinya untuk ketersediaan (kamar isolasi) sudah lampu kuning menjelang merah," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Anies: Bila kondisi tak terkendali, DKI akan masuk fase genting

Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Jakarta Pusat, berjebul di ruang tunggu
Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Jakarta Pusat, berjubel di ruang tunggu. (Istimewa)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai ibu Kota dapat memasuki fase genting bila penanganan kasus Covid-19 tidak dapat segera ditangani. Sebab terdapat kenaikan jumlah kasus aktif yang cukup tinggi.

"Bila kondisi sekarang tidak terkendali kita akan masuk fase genting. Bila fase genting itu terjadi kita harus ambil langkah drastis seperti September dan Februari lalu," kata Anies di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan potensi itu dapat terjadi ketika fasilitas kesehatan mulai kewalahan dalam menangani peningkatan drastis jumlah pasien Covid-19.

Karena hal itu, dia meminta adanya pendisiplinan secara kolektif yang melibatkan semua pihak.

"Harus semua unsur bersama. Kami berharap dengan langkah pendisiplinan yang ditingkatkan beberapa hari ke depan mudah-mudahan situasi di Jakarta menjadi lebih terkendali dan kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi," papar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya