Keterisian Tempat Tidur Isolasi RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Capai 78 Persen, ICU 73 Persen

Wagub DKI menyebut, lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta hampir 50 persen dalam sepekan terakhir.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Jun 2021, 15:27 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 15:17 WIB
Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Melonjak
Pasien positif Covid-19 saat dibawa ke RSD Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (30/5/2021). Berdasarkan data Penerangan Kogabwilhan mencatat hingga hari ini jumlah pasien rawat inap di Tower 4, 5, 6, dan 7 mencapai 2.013 orang atau 33 persen dari kapasitas tempat tidur. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyampaikan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 terus meningkat. Hal itu akibat adanya lonjakan kasus corona di Jakarta.

"Data per 15 Juni tempat tidur yang kita miliki 7.861, sudah terpakai 6.117, artinya sudah mencapai 78 persen," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2021).

Kemudian untuk tempat tidur ICU telah terisi 73 persen, yakni dari total 1.127 tempat tidur telah terisi sebanyak 824 unit.

Karena hal itu, Riza meminta agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. Selain itu dia juga meminta agar anak-anak dan warga lanjut usia dapat beraktivitas di rumah.

"Ini terjadi peningkatan luar biasa, hampir 50 persen dalam seminggu terakhir. Untuk itu kami minta seluruh masyarakat waspada, hati-hati," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jakarta Bisa Masuk Fase Genting

FOTO: Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 Massal di Terminal Kampung Rambutan
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) serta Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai ibu Kota dapat memasuki fase genting bila penanganan kasus Covid-19 tidak dapat segera ditangani. Sebab terdapat kenaikan jumlah kasus aktif yang cukup tinggi.

"Bila kondisi sekarang tidak terkendali kita akan masuk fase genting. Bila fase genting itu terjadi kita harus ambil langkah drastis seperti September dan Februari lalu," kata Anies di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan potensi itu dapat terjadi ketika fasilitas kesehatan mulai kewalahan dalam menangani peningkatan drastis jumlah pasien Covid-19.

Karena hal itu, dia meminta adanya pendisiplinan secara kolektif yang melibatkan semua pihak.

"Harus semua unsur bersama. Kami berharap dengan langkah pendisiplinan yang ditingkatkan beberapa hari ke depan mudah-mudahan situasi di Jakarta menjadi lebih terkendali dan kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi," papar dia.

Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19

Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya