Pemkot Bekasi Turunkan Alat Berat, Bantu Penggalian Makam Covid-19

Jumhana Lutfi mengatakan, pihaknya menurunkan alat berat untuk membantu penggalian makam Covid 19 di TPU Padurenan, Mustikajaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2021, 07:44 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 07:44 WIB
Pemakaman Pasien Covid-19 di TPU Rorotan Meningkat
Suasana proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (17/6/2021). Pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir seiring kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanian Kota Bekasi, Jumhana Lutfi mengatakan, pihaknya menurunkan alat berat untuk membantu penggalian makam Covid 19 di TPU Padurenan, Mustikajaya.

Hal ini setelah terjadi lonjakan kasus kematian Covid-19 selama dua pekan terakhir. Awalnya, Pemkot Bekasi menyediakan tenaga khusus untuk menggali makam yang totalnya mencapai 50 orang.

"Awalnya kami menyediakan tenaga khusus pemakaman Covid-19 itu ada 30 orang. Karena ada peningkatan kami tambahkan lagi 20 orang. Jadi total 50 orang. Kami juga menambah alat untuk menggalinya menggunakan excavator kecil," kata Jumhana, Jumat (25/6/2021).

Dia menuturkan, peningkatan pemakaman dengan protokol kesehatan melonjak sejak dua pekan terakhir. Sehari, lanjutnya, bisa mencapai 30 orang.

Rinciannya jenazah yang terkonfirmasi positif Covid 19 sebanyak 20, sementara yang menunggu hasil PCR tapi dimakamkan dengan prokes sebanyak 10.

"Pada saat enam bulan terakhir ada penurunan, hanya satu atau dua, tapi setelah Lebaran naik lagi. Terutama dua minggu ini ada lonjakan yang luar biasa," kata Jumhana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hampir Penuh

Jumhana mengatakan, lahan pemakaman yang disiapkan seluas satu hektar hampir penuh. Total, jenazah yang dikubur dengan prokes sejak pandemi mencapai 2.098.

"Awalnya satu hektar, tapi sekarang ada enam hektar lagi. Mudah-mudah lahan tambahan itu jangan sampai terpakai lagi, mudah-mudahan cepat pulih," kata dia.

 

Reporter: Adi Nugroho/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya