Menengok Pembelajaran Tatap Muka Aman di SDN Lamongan

Siswa dan guru yang masuk area sekolah akan disterilisasi petugas Satgas Covid-19 dengan menyemprot sepatu dan tas menggunakan cairan disinfektan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Jun 2021, 08:43 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2021, 08:43 WIB
Zona Hijau
Ilustrasi Sekolah Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang mulai pada pertengahan Juli mendatang. Sekolah-sekolah di zona aman Covid-19 sebisa mungkin melaksanakan PTM Terbatas dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Seperti yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) IV Made, Kabupaten Lamongan, Jawa Tengah. Untuk menciptakan ruang belajar aman dari pandemi Covid-19, Kepala Sekolah, Amin Khusnul Khatimah mengatakan sejak siswa berangkat dari rumah hingga pulang, sekolah menegakkan prinsip disiplin protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri.

“Sebelum berangkat siswa wajib sarapan di rumah, orang tua juga wajib memeriksa kesehatan anak dengan mengecek suhu badan, tidak sedang flu atau batuk, serta menyiapkan perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan starter pack,” ungkap Amin dalam keterangan tulis yang dibagikan Kemendikbudristek, dikutip pada Minggu (27/6/2021).

Sesampainya di sekolah, lanjut Amin, siswa dan guru yang masuk area sekolah akan dilakukan sterilisasi oleh petugas Satgas Covid-19 tingkat satuan pendidikan dengan menyemprot sepatu dan tas menggunakan cairan disinfektan. Selanjutnya, suhu tubuhnya dicek dan kelengkapan sekolah di era kenormalan baru seperti masker, hand sanitizer, bekal makanan dan minuman serta perlengkapan ibadah pribadi.

“Jika sudah memenuhi standar sterilisasi barulah kita bisa memasuki area sekolah seperti biasa. Jangan lupa ucapkan salam kepada Bapak/Ibu guru tanpa berjabat tangan dan tetap menjaga jarak aman,” ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Wajib Cuci Tangan

Sebelum masuk kelas, siswa wajib cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Di sekolah ada banyak tempat cuci tangan sehingga diharapkan tidak terjadi antrian dan kerumunan.

"Face Shield juga disediakan di masing-masing kelas dan disimpan dengan aman serta dibersihkan secara berkala oleh Satgas,” imbuh Amin.

Untuk pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, satu kelas maksimal hanya diisi 8 hingga 12 siswa dengan pengaturan bangku diberikan jarak 1,5 meter.

“Kami selalu mengawali kegiatan belajar dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai bentuk penanaman karakter sebagai siswa yang religius dan nasionalis,” katanya.

Saat KBM telah usai, kelas dan area lainnya disterilkan dengan cairan didesinfektan agar besok dapat digunakan dengan aman. “Kami mengimbau para siswa sesampainya di rumah tidak boleh bersentuhan dengan keluarga dahulu, cuci tangan dan mandi dahulu, setelah itu baru bisa ngobrol dengan keluarga dirumah,” tutup Amin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya