Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda Ditemukan di Bawah Kawasan Stasiun Bogor

Bangunan bersejarah yang diperkirakan dibangun zaman Belanda itu ditemukan di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Agu 2021, 19:10 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 19:21 WIB
Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ditemukan di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor
Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ditemukan di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor menemukan sebuah bangunan yang diduga sebagai peninggalan sejarah. Bangunan bersejarah di bawah tanah itu berada di dekat Stasiun Bogor.

Bangunan yang terbuat dari susunan batu bata itu berupa saluran air yang dibuat oleh Belanda saat masa penjajahan. Saluran berada di bawah proyek pembangunan alun-alun Jalan Nyi Raja Permas hingga di Jalan Mayor Oking atau sebelah Barat kawasan Stasiun Bogor.

"Sudah dipastikan bahwa bangunan di bawah tanah ini dibangun pada zaman Belanda," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lokasi saluran air di Jalan Nyi Raja Permas dan Mayor Oking Kota Bogor, Sabtu (28/8/2021).

Hal tersebut diperkuat berdasarkan data dari Dinas PUPR Kota Bogor, di mana terdapat peta saluran bawah tanah yang dibangun pada zaman Belanda, mulai dari Jalan Dewi Sartika, Nyi Raja Permas hingga Jalan Mayor Oking.

"Namun harus kita pastikan apakah fungsinya saluran air atau ada fungsi-fungsi lain. Termasuk kita telusuri sampai mana alirannya," kata dia.

Terkait temuan ini, Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan sejumlah ahli dari akademisi dan pakar sejarah untuk meneliti struktur bangunan saluran air yang didirikan pada zaman Belanda itu.

"Nanti akan dibantu menggunakan alat untuk meneliti konstruksi bangunannya dan mendeteksi luas serta panjang dan lainnya," ujarnya.

 

Pertimbangkan Revitalisasi

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ditemukan di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor
Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ditemukan di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Apabila dari hasil penelitian bahwa struktur bangunan saluran air itu masih berfungsi dengan baik maka Pemkot Bogor akan melakukan revitalisasi.

"Saya ingin dikaji apakah mungkin bisa direvitalisasi dan kita gunakan lagi. Karena tahun 2016 Kota Bogor sudah memiliki masterplan drainase, jadi mesti disesuaikan," ujarnya.

Terlebih, kawasan tersebut sedang dibangun alun-alun yang terintegrasi dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor, sehingga penataan drainase harus benar-benar ditata supaya tidak menimbulkan genangan.

Saluran air yang ditemukan pada Jumat (27/8/2021) membentang dari Jalan Nyi Raja Permas, kemudian belok melintas tepat di bawah rel kereta dan menyambung ke Jalan Mayor Oking.

Dari permukaan jalan, saluran air itu memiliki kedalaman sekitar 3 meter. Dilihat dari tingginya, orang dewasa pun bisa berjalan tanpa harus membungkuk di dalam saluran air tersebut.

"Cuma saluran air itu enggak ada air mengalir karena diatasnya ada saluran air yang kita bangun, cuma memang banyak sedimen. Kalau sidemen dibersihkan bisa berdiri tegak," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya