Liputan6.com, Jakarta - Korban hanyut di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, ditemukan meninggal dunia, Senin (3/3/2025).
Jenazah Asep Maulana (59) ditemukan sekitar 7 kilometer dari titik awal korban terseret arus anak Sungai Ciliwung.
Baca Juga
"Ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam posisi telungkup tertutup lumpur sebelum Bendung Ciawi," kata Sahat Parulian, Koordinator Unit Laga SAR Bogor.
Advertisement
Korban hanyut langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Kampung Pasanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Saat proses evakuasi memang sempat kesulitan karena posisi korban berada di tengah lumpur," ujarnya.
Asep Mulyana terseret arus setelah menyelamatkan istrinya yang nyaris tenggelam pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Pada saat itu, anak Sungai Ciliwung meluap akibat curah hujan tinggi sejak Minggu sore hingga malam.
Luapan air sungai juga merusak sejumlah rumah warga dan infrastruktur jalan. Sebuah jembatan di Jalan Hankam juga runtuh usai diterjang banjir bandang.
Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. BPBD Provinsi Jawa Barat sempat melaporkan bahwa ratusan rumah terendam dan satu warga hilang akibat terseret arus.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, banjir tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.
"Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak," tutur Muhari dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Menurutnya, peristiwa seorang warga yang hilang terseret arus terjadi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, atas nama Asep Mulyana (59). Bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.
"Bahkan beberapa di antaranya menggunakan alat seadanya. Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini," jelas dia.
Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk menangani dampak banjir. Adapun kondisi banjir saat ini terpantau telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.
Advertisement
Pencarian Warga Hilang
Pencarian terhadap korban hilang akibat terseret arus terus berlanjut mulai pukul 07.00 WIB, oleh tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan setempat.
"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan cuaca ekstrem. Warga di daerah rawan diminta segera mengungsi jika debit air meningkat serta menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya," Muhari menandaskan.
