Satu Kecamatan di Kabupaten Tangerang Dilanda Banjir Imbas Kiriman Air dari Bogor

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, mengatakan bahwa satu kecamatan terdampak banjir terjadi di wilayah Pagedangan, dengan ketinggian air yang masih tergolong rendah.

oleh Pramita Tristiawati Diperbarui 03 Mar 2025, 12:06 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 12:06 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang melanda Jabodetabek menyebabkan luapan sungai dan kali di Kabupaten Tangerang. Akibatnya satu kecamatan di wilayah tersebut terdampak banjir.

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, mengatakan bahwa satu kecamatan terdampak banjir terjadi di wilayah Pagedangan, dengan ketinggian air yang masih tergolong rendah.

"Ya terdata sudah ada satu kecamatan yang banjir, itu di wilayah Pagedangan. Untuk ketinggian masih rendah, namun memang terjadi sejak semalam akibat kiriman air dari Bogor, yang kita tahu di sana cukup parah," katanya di Puspemkab Tangerang, Senin (3/2/2025).

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang menggelar rapat koordinasi untuk mempersiapkan mitigasi bencana banjir, terutama karena wilayah Bogor telah menetapkan status siaga satu.

"Kita sudah harus persiapan, kalau bencana mitigasi sudah harus sekarang, dan nanti akan kita rapat koordinasi. Yang pasti, untuk logistik atau bantuan fasilitas seperti perahu sudah siap. Dan untuk yang di Pagedangan, sudah diinstruksikan kepada BPBD agar segera melakukan distribusi banjir," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan early warning system di beberapa titik kecamatan rawan banjir, untuk memantau tingginya debit air di beberapa aliran sungai.

"Kita sudah ada early warning system di beberapa titik kecamatan. Jadi bisa lihat debit air itu, yang pasti BPBD harus sudah siaga. Namun, mudah-mudahan tidak terjadi banjir parah seperti yang di Bogor, meski kita harus persiapkan," katanya.

Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilaya
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. ( Foto: dokumentasi BNBP)... Selengkapnya

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. BPBD Provinsi Jawa Barat sempat melaporkan bahwa ratusan rumah terendam dan satu warga hilang akibat terseret arus.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, banjir tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.

"Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak," tutur Muhari dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).

Menurutnya, peristiwa seorang warga yang hilang terseret arus terjadi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, atas nama Asep Mulyana (59). Bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.

"Bahkan beberapa di antaranya menggunakan alat seadanya. Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini," jelas dia.

Pencarian Warga Hilang

Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk menangani dampak banjir. Adapun kondisi banjir saat ini terpantau telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

Pencarian terhadap korban hilang akibat terseret arus terus berlanjut mulai pukul 07.00 WIB, oleh tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan setempat.

"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan cuaca ekstrem. Warga di daerah rawan diminta segera mengungsi jika debit air meningkat serta menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya," Muhari menandaskan.

Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya