6 Pernyataan Terkini Jokowi soal Kasus Covid-19 di Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Sep 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 07:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (6/4/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat Siklon Tropis Seroja. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya menurut Jokowi, saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia menurun signifikan dibandingkan Juli 2021 lalu yang mencapai 56.000.

Bahkan, kata dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.

"Kasus harian terus turun dari puncak, di tanggal 15 Juli yaitu 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021, sebuah penurunan yang sangat tajam," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2021 secara virtual, Rabu 15 September 2021.

Selain itu menurut Jokowi, pemerintah terus berupaya menyeimbangkan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Karena itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 agar kebijakan sesuai dengan situasi Covid-19 terkini.

Berikut sederet pernyataan terkini Presiden Jokowi terkait kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Sebut Indonesia Tak Lagi Masuk Daftar 10 Negara Kasus Covid-19 Tertinggi

20161129-Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-45 Korpri di Monas-Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pada upacara peringatan HUT ke-45 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Silang Monas, Jakarta, Selasa (29/11). Acara dihadiri ribuan PNS lintas instansi berpakaian adat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia tak lagi masuk dalam daftar 10 besar negara dengan penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Hal itu ditandai dengan jumlah kasus harian turun menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021.

"Alhamdulillah kasus covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimistis, tetapi kita juga tetap harus selalu waspada. Bagi negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," ujar Jokowi dalam sambutannya di webinar UOB Economic Outlook 2022, Rabu 15 September 2021.

 


2. Kasus Covid-19 Turun Sangat Tajam, Jauh di Bawah Negara Tetangga

Indonesia Bisa Jadi Produsen Utama Baterai Kendaraan Listrik (Instagram @jokowi)
Indonesia Bisa Jadi Produsen Utama Baterai Kendaraan Listrik (Instagram @jokowi)

Kemudian Jokowi menyampaikan bahwa saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia menurun signifikan dibandingkan Juli 2021 lalu yang mencapai 56.000.

Bahkan, kata dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.

"Kasus harian terus turun dari puncak, di tanggal 15 Juli yaitu 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021, sebuah penurunan yang sangat tajam," terang Jokowi.

"Persentase kasus harian sebesar 13,6 kasus harian per satu juta, jauh di bawah negara negara tetangga kita ASEAN," sambung dia.

 


3. Angka BOR Turun

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38, Kamis (9/9/2021) WIB.

Selain itu, Jokowi menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS Rujukan Covid-19 juga menurun di angka 13,8 persen.

"Sementara itu, BOR Wisma Atlet yang sempat mencapai 92 persen kini menjadi 7 persen," terang dia.

Di sisi lain, positivity rate Covid-19 di Indonesia berada di angka 2,64 persen per 12 September 2021. Jumlah ini lebih daripada rata-rata dunia yang di angka 8,34 persen.

"Angka kesembuhan kita 94,03 persen, di atas rata-rata dunia yang 89,59 persen," ucap Jokowi.

 


4. Tingkatkan Capaian Vaksinasi Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).

Jokowi menekankan bahwa pemerintah terus meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Dari target sebanyak 208 juta penduduk, Jokowi menuturkan pemerintah telah menyuntikan vaksinasi virus corona kepada 72,76 orang.

"Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin, kita sudah mencapai 72,76 juta orang atau 34, 94 persen. Kalau dilihat dosis yang sudah tersuntikan berada diangkat 42,2 persen," ujar dia.

Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, meskipun saat ini kasus sudah melandai. Kendati sudah divaksin, dia meminta semua pihak untuk disiplin terhadap protokol kesehatan.

"Kita akan terus meningkatkan vaksinasi, kecepatan vaksinasi. Tetapi, kita harus selalu waspada, harus selalu disiplin protokol kesehatan, selalu memakai masker," tutur Jokowi.

 


5. Lakukan Gas Rem PPKM sesuai Kondisi

Presiden Jokowi saat menggelar Pertemuan dengan perwakilan para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Presiden Jokowi saat menggelar Pertemuan dengan perwakilan para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara Jakarta, Rabu (8/9/2021). (Setpres)

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menyeimbangkan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Karena itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 agar kebijakan sesuai dengan situasi Covid-19 terkini.

"Pemberlakuan PPKM dengan kriteria level 1-4 dimaksudkan agar gas dan rem, sesuai kondisi terkini," ujar Jokowi.

Dia menuturkan pemerintah melakukan sejumlah uji coba dan mengizinkan beberapa sektor publik beroperasi di masa PPKM level 1-4. Namun, pelonggaran tersebut tetap dibatasi dan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Artinya kesehatan adalah yang utama, tapi ekonomi juga sangat penting," kata dia.

 


6. Terus Cari Solusi Terbaik

FOTO: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Jokowi, upaya pembukaan ekonomi secara hati-hati sejauh ini dipatuhi masyarakat dan pelaku usaha. Dengan begitu, ekonomi nasional dapat menggeliat kembali.

"Kita semua sepakat bahwa kesehatan adalah prioritas dan kegiatan ekonomi adalah keharusan. Pemerintah mencari solusi terbaik dalam menangani Covid-19 dan sekaligus melangsungkan kegiatan ekonomi," ucap dia.

"Oleh sebab itu, gas dan rem kita jaga secara tepat dan dinamis sesuai dengan situasi terkini," sambung Jokowi.


Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya