Liputan6.com, Jakarta - Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mampu mengendalikan Covid-19.
Trubus menerangkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah membuat landai angka penderita Covid-19.Â
Komite yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut, dinilai berhasil dalam mengendalikan Covid-19.
Advertisement
"Kalau saya melihat apa yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Artinya angka Covid-19 sudah menurun. Yang penting kan pengendalian Covid-19. Semua kebijakan PPKM, PSBB, sudah berhasil," ujar Trubus, Kamis (16/9/2021).
Selain mengendalikan Covid-19, ucap Trubus, pemerintah juga mulai memberikan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Trubus pun menyinggung riset yang menyebutkan vaksinasi yang dilakukan di Indonesia untuk mencapai herd immunity baru rampung 10 tahun yang akan datang.
Nyatanya, target penerima vaksinasi meningkat dari 1-2 juta dosis menjadi 2-3,3 juta per hari. Peningkatan target vaksinasi dilakukan agar 280 juta warga Indonesia sudah mendapat vaksin Covid-19 di akhir tahun 2021.
"Banyak analisis dari luar itu atau orang Indonesia bekerja sama dengan luar menjelek-jelekan Indonesia, prediksinya meleset semua," ujar Trubus.
"Buktinya kita bisa berhasil dengan cara sendiri. Banyak pakar-pakar di kita kerja sama dengan pihak luar, membuat prediksi seolah-olah Indonesia tidak punya kemampuan menangani Covid-19," sambungnya.
Â
Genjot Sektor UMKM
Sedangkan terkait rencana Pemerintah bersiap ubah status pandemi Covid-19 jadi endemik, Trubus menyarankan pentingnya KPC PEN cepat dalam menangani booster vaksin.
Penting juga, kata dia, dalam pemulihan ekonomi menggenjot sektor-sektor usaha, terutama UMKM.
"Karena menyerap banyak tenaga kerja. Termasuk industri pariwisata, jasa, manufaktur. Sektor jasa, seperti hotel, tempat wisata banyak menyerap tenaga kerja, karena itu perlu digenjot. Termasuk sektor berbasis digital," imbuh Trubus.
Advertisement