Kali Bekasi Tercemar, PDAM Patriot Bekasi Hentikan Proses Produksi

Langkah ini diambil menyusul pencemaran Kali Bekasi yang menjadi sumber air baku perusahaan air minum milik Pemerintah Kota (Pemkot Bekasi) itu.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 20 Okt 2021, 14:46 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 14:46 WIB
FOTO: Kali Cilemahabang di Bekasi Menghitam dan Keluarkan Bau Tak Sedap
Warga mandi di Kali Cilemahabang yang menghitam di kawasan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021). Warga memanfaatkan aliran Kali Cilemahabang yang menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap untuk mencuci baju hingga mandi. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Patriot memutuskan menghentikan proses produksi, mulai Rabu (20/10/2021) pagi. Langkah ini diambil menyusul pencemaran Kali Bekasi yang menjadi sumber air baku perusahaan air minum milik Pemerintah Kota (Pemkot Bekasi) itu.

Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Solihat Papak mengatakan dalam tiga hari terakhir, kualitas air Kali Bekasi semakin memburuk. Pencemaran air kali dikatakan sudah melewati ambang batas normal. Banyak kandungan zat beracun, seperti besi dan tembaga, yang tentunya berbahaya jika dikonsumsi oleh pelanggan.

"Beberapa jam lalu kita terpaksa menghentikan produksi karena ambang batas air baku kita itu sudah begitu buruk," kata Solihat.

Menurutnya, untuk kondisi saat ini, menghentikan produksi air minum merupakan langkah yang paling tepat dilakukan. Pihak PDAM tak mau mengambil risiko yang dapat membahayakan kesehatan 31 ribu pelanggannya.

"Ya kita punya aturan, jadi kalau hasil produksi kita di bawah baku mutu, tidak sesuai Permenkes 492, kita harus hentikan karena berbahaya," ujarnya.

Pencemaran di Kali Bekasi diketahui sudah sering terjadi. Namun hingga saat ini baik dari Pemkot Bekasi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat, belum memberikan solusi terkait hal ini.

Mengganggu Aktivitas Warga

Sebelumnya, air Kali Bekasi kembali tercemar limbah, sejak Sabtu pekan lalu. Kali yang awalnya berwarna kecoklatan, berubah menjadi putih akibat tertutup busa setinggi 20 sentimeter.

Selain itu, aroma tak sedap juga menguap dari dalam kali, sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar. Warga juga mengeluhkan gatal-gatal usai menggunakan air kali untuk mandi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya