Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan tim khusus seperti Jaguar dan semacamnya yang dimiliki tiap Polres tak dibubarkan. Yusri menyebut, arahan Kapolda Metro Jaya justru bakal memperkuat.
"Bukan dibubarkan malah diperkuat tidak mungkin dilebur dari Jaktim ke Jakbar tetapi dia akan diperkuat, akan dibenahi lagi bahkan akan disiapkan oleh Kapolda Metro ada 45 unit kendaraan akan dibikin tim oleh Kapolda Metro Jaya," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (2/11/2021).
Yusri menerangkan, Kapolda Metro Jaya telah mengumpulkan semua tim khusus dari masing-masing Polres dalam rangka pembenahan. Dalam hal ini, Kapolda justru telah menyiapkan sekira 40 motor sebagai penunjang melaksanakan patroli.
Advertisement
Baca Juga
Adapun, sasarannya adalah para kejahatan jalanan di jam-jam rawan baik di kabupaten atau kota.
"Sabhara yang selama ini ternyata gunakan reserse ini akan diatur dibenahi karena reserse tidak berseragam jadi ini akan dikumpulkan dibenahi ulang dan diperkuat," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beri Pelatihan
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berencana memberikan pelatihan kepada Tim Sabhara yang kerap ditugaskan pada malam hari. Hal ini menyusul sejumlah insiden yang membuat polisi bertingkah di luar batas. Salah satunya memeriksa handphone seseorang tanpa landasan hukum.
"Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua. Nanti saya akan berikan pelatihan khusus. Saya akan siapkan helmnya, kendaraannya, senjatanya. Kemudian kami juga akan siapkan SOP-nya juga supaya jangan ada lagi ada Jaguar, Kobra, apalagi itu tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam," kata Fadil di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).
Rencananya, Fadil akan mengumpulkan mereka pada pekan depan. Dia menekankan bahwa tugas mereka hanya dari pukul 10.00 malam sampai 05:00 subuh untuk berkeliling mengamankan Ibu Kota dari aksi tawuran dan balap liar yang mengganggu keselamatan di malam hari.
"Jadi dia tugasnya hanya jadi polisi di malam hari. Nanti silakan kalau televisi mau meliput kegiatannya karena kemampuannya sudah kita latih standar dan peralatannya sudah kita tentukan, SOP sudah kita buat. Kita nggak takut lagi dia aneh-aneh di lapangan," katanya.
Tim yang dilatih, menurut Fadil bakal memahami konsepsi tentang hak asasi manusia (HAM). Hal ini agar tak berujung pada debat kusir bilamana hendak memeriksa seseorang.
"Dia sudah mengerti tentang HAM, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi dan kejahatan dan bagaimana dia mengecek identitas. Kalau ketemu orang mabuk bagaimana dia mengecek kadar alkohol dalam darahnya apa. Nggak seperti sekarang debat kusir. Nggak jelas," tegas Fadil Imran
Fadil mengaku bahwa selama ini banyak yang menyimpang karena mereka tak dilatih terlebih dahulu.
"Akhirnya dia tumbuh berkembang sendiri suka-suka dia. Nah saya minta ini salah kita juga karena tidak latih mereka tidak mendidik mereka tidak membuat aspek mendasar aspek peralatan," jelasnya.
Demikian juga soal pemahaman anggotanya terhadap undang-undang yang melekat pada mereka.
"Menggeledah orang, memeriksa orang yang namanya tertangkap tangan dan sebagainya. Ini semua harus kita latih dan kita siapkan," ungkap Fasil.
Langkah itu menurut Fadil bakal memermak wajah Polda Metro Jaya.
"Ini akan menjadi wajah baru Polda Metro Jaya polisi di malam hari. Pokoknya no place to hide. Semua akan pasti ditemukan bila ingin melakukan kejahatan di Jakarta. Tanggung jawab semua ini," tandasnya.
Advertisement