Komisi XI DPR Yakin Indonesia Bisa Jadi Negara Pertama yang Bebas dari Pandemi Covid-19

Wenny menilai, kebijakan pemerintah mencegah masuknya varian baru Covid-19 cukup tegas. Warga asing yang tidak mengantongi hasil tes PCR negatif Covid-19 bisa dipulangkan ke negara asal.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2021, 16:25 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 13:30 WIB
FOTO: Mural Jadi Media Sosialisasi Bahaya COVID-19 di Tangerang
Pengendara sepeda motor melintasi mural bertema COVID-19 di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2020). Kegiatan ini dalam rangka mensosialisasikan bahaya penyebaran COVID-19 kepada warga pengguna jalan umum. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Wenny Haryanto menilai harapan Indonesia menjadi negara pertama yang terbebas dari pandemi Covid-19 bukan suatu hal menjadi mimpi di siang bolong.

Menurutnya, dua  hal bisa pertanda hal itu terwujud pertama situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air cukup kondusif. Kemudian, kebijakan pemerintah dalam upaya mencegah masuknya varian baru Omicron juga begitu ketat. 

"Kalau melihat dari kondisi kasus Covid-19 yang terus menurun, kemudian juga Omicron belum kelihatan ada, jadi ya cukup kondusif. Mudah-mudahan jadi negara pertama bebas Covid-19 bisa terwujud," kata anggota Komisi IX DPR Wenny Haryanto, Selasa (7/12/2021).

Per Selasa, 7 Desember, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tersisa 5.466. Sudah lebih dari sebulan, penambahan kasus konsisten di bawah 500. Sedangkan angka kesembuhan lebih besar.

Di sisi lain, pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi nasional untuk menciptakan kekebalan kelompok. Per Selasa, lebih dari 143 juta sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan lebih dari 99 juga mendapatkan vaksin dosis kedua.

Wenny melanjutkan, kebijakan pemerintah mencegah masuknya varian baru Covid-19 cukup tegas. Warga asing yang tidak mengantongi hasil tes PCR negatif Covid-19 bisa dipulangkan ke negara asal.

Menurut dia, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan mencuci tangan. Kesadaran menerapkan prokes juga bisa mendukung keinginan Indonesia segera keluar dari pandemi.

"Saya ngerinya sekarang orang kecenderungannya mulai santai," ujar Wenny.

Apalagi, kata dia, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut Omicron tidak berbahaya. Wenny khawatir pernyataan itu malah membuat masyarakat lengah.

 

Perketat Pintu Masuk Negara

FOTO: Antisipasi Gelombang Ketiga, PPKM Level 3 Bakal Diberlakukan di Seluruh Indonesia Saat Nataru
Warga berolahraga jalan kaki di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (21/11/2021). Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain prokes 5 M, Wenny menilai kebijakan pemerintah memperketat pintu masuk harus ditaati petugas di lapangan.

"Pencegahan WNA yang enggak disiplin, yang enggak melaksanakan persyaratan masuk Indonesia itu juga penting," tuturnya.

Kemudian, menurut dia, vaksinasi Covid-19 juga perlu terus berjalan hingga pelosok wilayah Indonesia.

"Supaya herd immunity bisa tercapai, kalau 70 persen masyarakat sudah divaksin semua, otomatis terbentuk," kata Wenny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya