Kata Jokowi Tentang Potensi Pertumbuhan Pasar Digital di Indonesia

Jokowi mengatakan pertumbuhan pasar digital Indonesia berkembang pesat karena pandemi Covid-19. Dia menuturkan pandemi membuat industri logistik meningkat hingga 60 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2021, 20:32 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 20:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sambutan Peringatan Hari HAM Sedunia Tahun 2021 pada 10 Desember 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2021).

Dalam kesempatan tersebut dia mengingatkan bahwa pontensi pasar digital yang berkembang di Indonesia sangat besar sekali dan harus terus dikembangkan agar tak diambil oleh pihak lain.

"Apa yang ingin saya sampaikan? Bahwa potensi pasarnya ini besar. Jangan yang ngambil nanti orang lain," kata Jokowi dalam acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2021).

Jokowi mengatakan pertumbuhan pasar digital Indonesia berkembang pesat karena pandemi Covid-19. Dia menuturkan pandemi Covid-19 membuat industri logistik meningkat hingga 60 persen.

"Jadi pertumbuhan pasar digital kita dipercepat karena pandemi. Kita lihat logistik naik 60 persen akibat penggunaan delivery, e-grocery sehingga naik 60 persen," jelas Jokowi.

Berikut kata jokowi tentang potensi pertumbuhan pasar digital di Indonesia di himpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Pasar Digital Naik 49 persen

Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi pasar digital yang berkembang dan sangat besar sekali.

Menurut dia, pasar digital Indonesia mencapai USD 40 miliar pada 2019 dan meningkat menjadi USD 47 miliar di 2020. Pada 2021, pasar digital Indonesia naik 49 persen menjadi USD 70 miliar.

"Dan diperkirakan nanti di tahun 2025 146 billion USD. Sangat besar sekali," ucapnya.

Jokowi mengatakan pertumbuhan pasar digital Indonesia berkembang pesat karena pandemi Covid-19. Dia menuturkan pandemi Covid-19 membuat industri logistik meningkat hingga 60 persen.

Selain itu, kata dia, konsumen digital baru bertambah 10,2 persen karena pandemi virus corona. Lalu, transaksi e-money mengalami peningkatan sebesar 55 persen per Oktober 2021.

"Semuanya naik, naik, naik. Volume transaksi e-money dibandingkan tahun yang lalu per Oktober juga naik 31 persen," ujar Jokowi.

 


2. Beruntung Miliki Menteri Berpengalaman di Perusahaan Teknologi

Jokowi mengaku beruntung memiliki Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Pasalnya menurut Jokowi, Nadiem mempunyai pengalaman cukup banyak di bidang teknologi dan digital.

"Kita beruntung Menteri Pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi, Mas Nadiem. Untung banget kita," kata Jokowi dalam acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2021).

Oleh sebab itu, Jokowi bersyukur Nadiem menjadi Menteri Pendidikan yang berpengalaman dalam dunia digital. Salah satu yang diciptakan Nadiem dalam rangka menyiapkan talenta digital yakni, dengan program Kampus Merdeka.

"Saya tanya selalu dijawab dengan sangat cepat. Ini gimana jumlahnya, enggak mau saya kalau hanya 1-2 atau 1.000-2.000. Kita mintanya jutaan. 'Bisa Pak, kampus merdeka, merdeka belajar itu jawabannya Pak'," jelas Jokowi.

 


3. Sulit Bersaing Jika Tak Siapkan Talenta Digital

Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia akan kesulitan bersaing dengan negara-negara lain apabila tak menyiapkan talenta digital dengan jumlah yang banyak.

Dia menuturkan Indonesia hanya memiliki maksimal 2 tahun untuk menyiapkan strategi digital.

"(Saya) sampaikan pada menteri dan BUMN dan kepada yang lain juga waktu kita tidak banyak untuk bisa mengejar itu, dan negara ini akan maju kalau kita bisa melompat dan waktunya hanya 2 tahun," kata Jokowi.

Disisi lain, dia meminta semua perusahaan teknologi dan perusahaan besar untuk menerima mahasiswa-mahasiswa magang. Hal ini agar segera terbentuk budaya digital di Indonesia.

"Agar secepatnya semuanya berubah mindset digital ada, skill digital ada, sehingga terbentuk sebuah kultur digital di negara kita," ucap Jokowi.

 


4. Dapat Membeli Lahan Virtual

Presiden Jokowi meceritakan saat dirinya bertemu dan bermain pingpong bersama pendiri Meta (Facebook) Mark Zuckerberg pada 2016 lalu. Saat itu, Jokowi mengaku dirinya mendapat bocoran soal Metaverse dari Mark.

"Saya ingat 2016 waktu ketemu Mark Zuckerberg di Amerika, saya diajak main pingpong pakai Oculus (virtual reality). Dia memberitahu ke saya, Presiden Jokowi ini nanti dalam 10-15 tahun lagi akan muncul, seperti kita main pingpong ini," kata Jokowi dalam acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2021).

Menurut dia, Mark kala itu memberitahunya bahwa nantinya masyarakat dapat membeli lahan secara virtual dan membangun bisnis virtual. Bukan hanya itu, mal, game, kantor, dan tempat wisata juga virtual.

"Saya saat itu belum bisa membayangkan seperti apa sebetulnya. Tapi sekarang saya bisa ngerti betul, bahwa kemajuan digital ini tidak bisa kita cegah lagi," ujarnya.

Jokowi mengatakan perusahaan-perusahaan besar kini tengah berlomba untuk membangun Metaverse. Salah satunya, Facebook yang berubah menjadi Meta. Kemudian, Epic Games, Roblox, dan Microsoft juga membangun metaverse.

 


5. Indonesia Perlu Siapkan Strategi Digital

Untuk itu, kata dia, Indonesia juga perlu menyiapkan strategi digital agar tak tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Jokowi menuturkan Indonesia memiliki 2.319 start up yang semakin hari terus bertambah.

Indonesia juga mempinyai tujuh unicorn, satu decacorn, dan banyak soonicorn. Jokowi menekankan masyarakat siap dengan kemajuan digital dunia agar tak tertinggal dengan negara lain.

"Negara kita perlu menyiapkan strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain," ucap Jokowi.

 

Muhammad Fikram Hakim Suladi

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya