Wagub DKI Minta Warga Belum Dibayar Usai Bangun Sumur Resapan Lapor ke Dinas SDA

Riza mengatakan, alokasi anggaran untuk sumur resapan telah tersedia, termasuk anggaran untuk pekerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2022, 10:53 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 10:53 WIB
wagub
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga Bidara Cina, Jakarta Selatan yang belum mendapatkan bayaran jasa pembangunan sumur resapan, mengajukan klaim tersebut ke Dinas Sumber Daya Air (SDA). Menurutnya, alokasi anggaran untuk sumur resapan telah tersedia, termasuk anggaran untuk pekerja.

"Silakan kalau memang ada kontraktor yang belum dibayar silahkan nanti ajukan ke SDA, duitnya ada, tidak mungkin tidak dibayar," kata Riza di Balai Kota, Selasa, 5 Januari 2021.

Sejumlah warga RT 11/RW 16, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku belum mendapat bayaran setelah diperkerjakan dalam penyelesaian proyek sumur resapan di lokasi tersebut.

Pernyataan Riza ditengarai adanya keluhan dari salah satu warga, Ari (38), bahwa dirinya dipekerjakan untuk melanjutkan pengerjaan sumur resapan yang sempat terbengkalai oleh pihak kontraktor yang ditunjuk Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

"Pokoknya sekitar pertengahan Desember tahun lalu. Waktu itu memang di lokasi enggak ada pekerja," kata Ari di Jakarta, Selasa.

Ari menuturkan bahwa kesepakatan kerja tersebut terjalin tanpa diketahui perangkat RT/RW setempat, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, serta tidak ada bukti perjanjian resmi.

Namun mereka menyatakan bahwa banyak warga di sekitar lokasi proyek sumur resapan yang menyaksikan mereka bekerja.

"Di belakang Rusun ini memang ada tiga lubang sumur resapan, tapi kami hanya mengerjakan dua lubang. Karena satu lubangnya dikerjakan sendiri oleh pekerja mandor," kata dia.

Ari mengatakan pada awalnya pihak mandor yang memperkerjakannya memberikan uang makan kepada ketiganya sebesar Rp150 ribu.

Namun setelah ketiganya menyelesaikan pengerjaan lubang dan memasukkan tanah galian sumur ke 70 karung, uang pembayaran dijanjikan tidak dibayarkan.

"Kalau ditotal borongan bertiga sekitar Rp700 ribu yang belum dibayar. Hari ketiga kerja saya tanya kapan dibayar. Akhirnya dia (mandor) pergi, bilangnya mau ambil uang tapi enggak balik lagi," ujar Ari.

 


Tidak Libatkan Kelurahan

Pengerjaan Sumur Resapan di Kebayoran Baru
Suasana pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Sumur resapan atau drainase vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Hidayat mengatakan bahwa ia dan dua rekannya sudah berupaya menghubungi mandor yang mempekerjakan mereka. Namun hingga kini upah mereka selama dua hari kerja belum dibayarkan.

"Ini juga yang di belakang Rusun baru selesai, belum sampai dua minggu lah. Kita sempat ngerjain di belakang Rusun sama di RPTRA (Jalan) Berlian. Tapi sampai sekarang belum dibayar," kata Hidayat.

Menanggapi hal itu, Lurah Bidara Cina Dadang Yudi mengatakan tidak bisa memastikan kebenaran pernyataan Ari dan Hidayat karena pengerjaan proyek sumur resapan tidak melibatkan Kelurahan.

"Maaf, silakan tanyakan ke kontraktor-nya. Karena enggak ada hubungannya dengan Kelurahan. Koordinasikan dengan Dinas SDA," ujar Dadang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya