Liputan6.com, Jakarta - Antonov AN-225, pesawat terbesar di dunia hancur pada saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Ketika serangan terjadi, pesawat sepanjang 84 meter itu sedang berada di lapangan udara dekat ibu kota Kyiv.
Meski begitu, akun Twitter pemerintah Ukraina @Ukraine menegaskan, semangat rakyatnya tidak akan menyerah walau pesawat yang dinamakan Mriya atau dalam bahasa Indonesia berarti Impian tersebut dihancurkan Rusia.
"Pesawat terbesar di dunia 'Mriya' (Impian) dihancurkan oleh pendudukan Rusia di lapangan udara dekat Kyiv. Kita akan membangun lagi pesawat ini. Kita akan memenuhi impian Ukraina yang kuat, bebas, dan merdeka," tulis akun @Ukraine pada 27 Februari 2022 lalu, dikutip Selasa (1/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Kejadian tersebut juga dikonfirmasi oleh kelompok Ukroboronprom bentukan pemerintah Ukraina pada hari Minggu waktu setempat, 27 Februari 2022 di bandara Antonov, Gostomel, dekat Kyiv.
"Penjajah Rusia menghancurkan pesawat utama penerbangan Ukraina AN-225," kata kelompok itu seperti dikutip dari Science Alert.
Berikut sederet fakta terkait pesawat terbesar di dunia Antonov AN-225 yang hancur saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina dihimpun Liputan6.com:
1. Telah Dikonfirmasi Ukraina
Pesawat terbesar di dunia Antonov AN-225 hancur saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Pesawat sepanjang 84 meter itu sedang berada di lapangan udara dekat ibu kota Kyiv saat serangan terjadi.
Akun Twitter pemerintah Ukraina berkata semangat rakyatnya tidak akan menyerah meski pesawat yang dinamakan "Impian" ini dihancurkan Rusia.
"Pesawat terbesar di dunia 'Mriya' (Impian) dihancurkan oleh pendudukan Rusia di lapangan udara dekat Kyiv. Kita akan membangun lagi pesawat ini. Kita akan memenuhi impian Ukraina yang kuat, bebas, dan merdeka," tulis akun @Ukraine pada 27 Februari lalu, dikutip Selasa (1/3/2022).
Senada, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba melalui akun Twitter-nya juga telah mengonfirmasi hancurnya pesawat yang disebut-sebut terbesar di dunia itu.
"Rusia mungkin telah menghancurkan 'Mriya' kita. Namun mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kita akan menang!," kata Kuleba.
Kejadian tersebut juga dikonfirmasi oleh kelompok Ukroboronprom bentukan pemerintah Ukraina pada hari Minggu waktu setempat, 27 Februari 2022 di bandara Antonov, Gostomel, dekat Kyiv.
"Penjajah Rusia menghancurkan pesawat utama penerbangan Ukraina AN-225," kata kelompok itu seperti dikutip dari Science Alert.
Â
Advertisement
2. Disebut Perlu 5 Tahun Perbaikan
Produsen senjata Ukroboronprom memperkirakan bahwa pemulihan "Mriya" akan menelan biaya lebih dari US$ 3 miliar dan dapat memakan waktu hingga lebih dari lima tahun.
"Misi kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Rusia, yang dengan sengaja menimbulkan kerusakan pada penerbangan Ukraina," kata kelompok itu.
Antonov-225 pertama kali dibangun sebagai bagian dari program aeronautika Soviet dan melakukan penerbangan pertamanya di tahun 1988. Dikutip dari CNN, Mriya hingga saat ini masih menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat.
Pesawat dengan enam mesin turbofan ini hanya ada satu di dunia, yang dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev, yang pertama kali menghadirkan desainnya. Konstruksi pesawat kedua tidak pernah selesai.
Pembuatan AN-225 pertama kali dilatar belakangi perlombaan ke luar angkasa antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat di tahun 1960-an dan 70-an.
Â
3. Latar Belakang Pembuatan
Akhir 1970-an, muncul kebutuhan untuk mengangkut muatan besar dan berat dari tempat perakitan mereka ke Baikonur Cosmodrome, bandar antariksai di Kazakhstan, tempat meluncurkan Yuri Gagarin tahun 1961.
Kargo itu adalah pesawat ruang angkasa Buran, jawaban Uni Soviet untuk Pesawat Ulang-alik NASA. Karena saat itu tidak ada pesawat yang mampu mengangkutnya, Antonov diperintahkan untuk mengembangkannya.
AN-225 juga sering digunakan untuk membantu mengangkut bantuan udara selama krisis di negara lain.
Pasca gempa bumi Haiti tahun 2010, mereka dipakai untuk membawa pasokan bantuan ke Republik Dominika. Di awal pandemi Covid-19, pesawat itu digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke beberapa daerah.
Terkait hancurnya transportasi ini, cuitan dari Antonov Company menyatakan belum bisa memverifikasi "kondisi teknis" pesawat sampai itu diperiksa oleh para ahli.
Advertisement