Sungai Ciliwung Meluap, 29 RT di Jakarta Timur dan Selatan Banjir

Dari total RT terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, tidak ada warga yang mengungsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2022, 11:56 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 11:53 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Luapan Sungai Ciliwung pada Senin malam 18 April 2022 menyebabkan 29 RT di Jakarta banjir. Ketinggian air lebih dari 40 cm.

"Informasi genangan saat ini 29 RT atau 0,095 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta, dengan ketinggian di atas 40 cm," kata Kepala Bidang Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf, Selasa (19/4/2022).

Jumlah RT yang tergenang tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Di Jakarta Timur, 28 RT terdampak luapan Sungai Ciliwung yaitu; 9 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air 50 - 130 cm. Kemudian 19 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air 50 -125 cm

Untuk di Jakarta Selatan, hanya 1 RT yang terdampak yaitu RT di Kelurahan Rawajati, dengan ketinggian air 90 cm.

Dari total RT terdampak banjir, Insaf mengatakan bahwa tidak ada warga yang mengungsi dari kondisi saat ini.

"Tidak ada pengungsi," kata dia.

Sementara itu, kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas SDA, Damkar, dan PPSU Kelurahan.

Secara terpisah, Dinas SDA DKI mengumumkan bahwa Pintu Air Manggarai berstatus waspada. Berdasarkan informasi Dinas SDA, pada pukul 09.00 WIB, ketinggian muka air di Pintu Manggarai yaitu 770 cm.

"Tinggi muka air, Manggarai BKB, Selasa, 19 April 2022, Pukul 09:00 WIB 770 cm," demikian informasi yang dikutip melalui akun Twitter @DinasSDAJakarta, Selasa.

Kondisi cuaca dinyatakan terang. Dinas SDA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta menyampaikan informasi kondisi pintu air akan disampaikan secara berkala.

BPBD juga menyampaikan bahwa imbauan dan peringatan dini terus disampaikan kepada warga yang berpotensi terdampak tingginya muka air sungai.

Hujan Petir dan Purnama, BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Kepri Waspada Banjir Rob

Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, mendekati fase akhir puncak musim hujan, Provinsi Kepulauan Riau saat ini mengalami curah hujan yang tinggi, kondisi ini terjadi pada April hingga Mei.

Kantor Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Hang Nadim Batam, bahkan mengeluarkan peringatan akan terjadi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir di beberapa kota dan kabupaten di Kepulauan Riau.

 Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Hang Nadim Batam Suratman mengatakan, masyarakat yang tinggal di pesisir diminta waspada terhadap kemungkinan buruk yang bakal terjadi.

"Berbarengan bulan purnama sehingga terjadi pasang air laut dan juga hujan masyarakat pesisir kita imbau untuk tetap waspada dengan pasang air laut yang cukup tinggi," kata Suratman kepada Liputan6.com, Senin (18/4/2022).

Untuk Kota Batam sendiri banjir rob diprediksi terjadi di Pesisir Batu Ampar dan sekitarnya. Kemudian untuk Kabupaten Bintan, banjir rob diprediksi terjadi di kawasan pesisir Bintan Utara masyarakat juga diimbau tetap waspada.

"Kabupaten Karimun. Masyarakat pesisir juga diimbau untuk tetap memperhatikan potensi pasang laut," ucapnya.

Sementara saat ini cuaca wilayah Kepri juga diprediksi masih akan diguyur hujan deras, disertai angin dan petir. Meski hujan di beberapa wilayah berpotensi lebat, namun untuk gelombang laut di beberapa wilayah Kepri masuk kategori tenang.

"Hampir seluruh wilayah Kepri gelombang laut tenang, kecuali Anambas dan Natuna yang masuk kategori rendah yakni dengan ketinggian 0,5 meter sampai 1,25 meter," lanjutnya.

Untuk arah angin, Kota Batam, Karimun, dan Lingga bertiup dari arah Barat Laut ke arah Timur Laut, dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam.

"Suhu udara di seluruh kabupaten kota wilayah Kepri diperkirakan mulai dari 24 derajat celcius hingga 31 derajat celcius," ujarnya.

 

Longsor dan Banjir Melanda Bandung Barat, Satu Bocah Hilang

Kabupaten Kuningan Petakan Daerah Rawan Pergerakan Tanah Hingga Banjir Bandang
Tim SAR Brimob Polda Jabar membantu mengeakuasi warga terdampak longsor pada februari lalu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Bencana longsor dan banjir bandang melanda Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis malam, 14 April 2022. Dalam bencana ini, tiga bocah terseret material tebing setinggi 30 meter yang longsor. Dari tiga korban, dua ditemukan selamat sementara satu masih belum ditemukan.

Adapun korban bernama Efan Mustofa (8). Kantor SAR Bandung telah mengirimkan dua tim rescue ke lokasi longsor untuk pencarian.

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, korban bersama dua orang temannya pulang mengaji dan tertimbun longsor saat tengah melewati lokasi kejadian.

"Satu orang warga dan langsung melakukan penyelamatan terhadap ketiga anak tersebut, dua anak berhasil diselamatkan sedangkan satu orang lainnya tidak tertolong," kata Deden, Sabtu (16/4/2022).

Selain korban jiwa, terdapat sebanyak 22 rumah yang terdampak tanah longsor dan banjir bandang ini. Adapun peristiwa yang terjadi pada malam hari itu dipicu hujan deras yang terjadi sebelumnya.

"Berdasarkan asesmen di lapangan, total ada 22 rumah yang terdampak dari bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi," ucap Kepala BPBD KBB Duddy Prabowo.

 

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Infografis Program Pengendalian Banjir 942-DV Terkendala Dana
Infografis Program Pengendalian Banjir 942-DV Terkendala Dana (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya