Cuaca Hari Ini Rabu 20 April 2022, Hujan Guyur Sebagian Jabodetabek Siang Hingga Malam

Cuaca hari ini, Rabu (20/4/2022), Jakarta langit paginya diperkirakan bakal cerah berawan. Namun berbeda pada siang hingga malam hari nanti.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Apr 2022, 06:15 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 06:15 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem
Kenderaan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca hari ini, Rabu (20/4/2022), Jakarta langit paginya diperkirakan bakal cerah berawan. Namun berbeda pada siang hingga malam hari nanti.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca hujan ringan diprediksi bakal guyur sebagian Ibu Kota siang hari nanti, tepatnya Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur.

Untuk malam hari nanti, hujan ringan tersebut diperkirakan akan tetap turun di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Sisanya seluruh langit Jakarta diprediksi berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang hingga sore hari," tulis peringatan dini BMKG.

Cuaca tak jauh berbeda juga akan ada di wilayah penyangga Ibu Kota, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat yang pagi hari ini diperkirakan berawan.

Lalu siang hingga malam hari nanti, ketiga wilayah tersebut diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Subang," tegas peringatan dini BMKG.

Senada, Kota Tangerang, Banten pagi hari ini juga diperkirakan cerah berawan, lalu siang hari hujan berintensitas sedang.

Berikut informasi prakiraan cuaca di Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bekasi   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Depok   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan

Antisipasi Perubahan Iklim, BMKG Minta Dilakukan Mitigasi Komprehensif

Waspada Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Hingga April 2022
Warga mengenakan jas hujan saat melintasi JPO di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi hingga April ini di wilayah Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan langkah mitigasi secara komprehensif dan terukur guna menahan laju perubahan iklim.

Pasalnya, bila situasi saat ini terus dibiarkan maka kenaikan suhu di seluruh pulau utama di Indonesia mencapai 4 derajat celcius pada 2100. Kenaikan tersebut, kata dia, adalah empat kali dibandingkan zaman pra industri.

Akibat kenaikan suhu ini pula, tambahnya, puncak Jaya Wijaya di Papua yang pada tahun 2020 memiliki ketebalan es 31,49 meter, di tahun 2025 mendatang diperkirakan es tersebut akan hilang sepenuhnya.

"Mitigasi harus dilakukan segera, tidak bisa ditunda-tunda karena situasi kekinian sangat mengkhawatirkan," ujarnya, Selasa 12 April 2022.

Dwikorita mencontohkan Siklon Seroja yang terjadi di NTT tahun lalu, semestinya siklon tersebut tidak terjadi di wilayah tersebut, tapi akibat perubahan iklim siklon tersebut muncul.

Dwikorita mengatakan, peningkatan suhu tersebut akan memicu terjadinya cuaca ekstrem dan anomali iklim yang semakin sering. Intensitasnya pun semakin kuat dengan durasi panjang.

Kondisi tersebut, lanjut Dwikorita, tentu akan mengakibatkan kerugian bagi Indonesia. Tidak hanya bersifat materil seperti infrastruktur, namun juga korban jiwa.

"Jadi jangan heran jika saat musim kemarau juga terjadi hujan dan banjir, atau musim kemarau akan terasa lebih panas dan kering. Pun saat musim hujan, jauh lebih lebat sehingga memicu bencana hidrometeorologi," imbuhnya.

Dwikorita mengungkapkan, bencana hidrometeorologi di Indonesia meningkat, menjadi bencana terbesar dengan prosentase 95 persen. Selama tahun 2021, bencana mencapai 5.402 kasus yang notabene merupakan sebagai dampak perubahan iklim global.

Dwikorita menegaskan, pemerintah bersama semua elemen masyarakat harus bekerjasama dan gotong royong dalam melakukan aksi mitigasi.

Mulai dari penghematan listrik, air, pengelolaan sampah, pengurangan energi fosil dan menggantinya dengan kendaraan listrik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, restorasi mangrove, dan lain sebagainya.

Mudik Lebaran 2022, BMKG Siapkan Layanan Informasi Prakiraan Cuaca di Jalan Tol

FOTO: Waspada Hujan Angin di Jakarta Dampak Siklon Molave
Kondisi llalu lintas saat hujan mengguyur Jakarta, Senin (26/10/2020). BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca berupa potensi terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang dampak dari siklon tropis Molave hingga 27 Oktober 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mempersiapkan layanan informasi prakiraan cuaca, terutama di jalur tol untuk menghadapi masa mudik Lebaran 2022.

"Layanan yang kami sampaikan di sini adalah informasi cuaca pada jalur transportasi darat, terutama jalan tol, ini akan disiapkan dengan fitur khusus, melalui aplikasi mobile phone infoBMKG. Namun yang kami sampaikan ini adalah prakiraan cuaca," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI yang diikuti secara daring, mengutip Antara, Jumat 8 April 2022.

Dwikorita mengatakan, peringatan dini juga diberikan dari 3 jam hingga 30 menit sebelum kejadian dan disampaikan pula melalui fitur khusus peringatan dini infoBMKG.

"Namun kami juga memohon barangkali dimungkinkan peringatan dini ini bisa ditayangkan pada layar yang ada di jalan tol, untuk informasi jalan tol," kata dia.

Dwikorita berharap, dengan informasi yang disebarluaskan tidak hanya melalui aplikasi ponsel, sehingga BMKG berupaya untuk dapat berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, agar peringatan dini juga masuk di dalam info jalan tol.

"BMKG juga akan menyampaikan prakiraan cuaca untuk tempat ibadah serta prakiraan cuaca menjelang hingga Idul Fitri," ucap dia.

Siapkan Alat

Waspada Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Hingga April 2022
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan disertai angin kencang terjadi di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). Cuaca ekstrem disebabkan oleh adanya dinamika atmosfer di Samudera Hindia wilayah Sumatera hingga Selatan Bali. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain itu, Dwikorita menyebut, pihaknya mempersiapkan prakiraan cuaca khusus untuk tempat wisata disertai dengan adanya peringatan dini.

Sementara, menurut Dwikorita, BMKG telah mempersiapkan peralatan yang sudah terpasang di seluruh wilayah Indonesia dan terkalibrasi serta beroperasi dengan baik. Terdapat 40 radar cuaca dan ribuan peralatan yang terpasang guna mendukung kelancaran mudik Lebaran.

Kemudian AWOS (Automated Weather Observing System) juga terpasang di hampir semua bandara di Indonesia, yang memiliki stasiun meteorologi di 98 lokasi.

"Kami menyiapkan radar khusus untuk penyeberangan, yaitu radar maritim, terutama di Gilimanuk-Ketapang, juga di antara Pulau Lombok dan Flores dan juga di Selat Sunda," jelas dia.

Dwikorita mengharapkan layanan cuaca BMKG dapat mendukung kelancaran pemerintah mewujudkan mudik aman dan juga mudik sehat.

Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia
Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya