Liputan6.com, Jakarta - Wiliam Yani, sopir Pajero mengaku menjadi korban doxing usai video cekcok dengan pengemudi Yaris viral di media sosial. Netizen disebut mencari-cari informasi pribadi dirinya dan keluarga.
Hal itu disampaikan William Yani usai bermediasi dengan korban pemukulan, Yohanes Aditya Susanto di Polda Metro Jaya, Senin (23/5/2022).
"Keluarga sempat dicari-cari sama netizen, terus keluarga juga dicari profesi orangtua apa, perusahaan saya bekerja di bidang apa, sebenarnya itu hal yang tidak penting," ujar William.
Advertisement
William mengaku heran dengan tindakan dari netizen. Padahal, ia hanya berpekara dengan satu orang.
"Cuman bingungnya kenapa saya digituin, padahal kan perkaranya cuman saya sama saudara Yohanes. Tapi sampai dicari sebegitunya. Sampai dulu kuliah di mana, saya pernah ngapain aja di Amerika," ujar dia.
Baca Juga
William menegaskan, ia hanyalah masyarakat sipil biasa. Diakuinya, banyak yang bilang secara penampilan memang mirip seperti anggota.
"Memang kalo orang bilang saya kelihatan kayak anggota, cuman kan saya bukan anggota, cuman orang sipil biasa," ujar dia.
Terkait hal ini, William mengaku sempat berkoordinasi dengan penasihat hukum. Namun, ia diminta untuk tak menghiraukan hal itu.
"Saya bilang ke kuasa hukum, katanya udahlah kita diemin aja, mau gimana, saya juga salah, tapi saya enggak sangka bakal sampe digituin," ujar dia.
Sementara itu Penasihat hukum pelaku, Michael R Pardede menambahkan, permasalahan yang menimpa kliennya dengan pengemudi Yaris telah berakhir. Michael meminta netizen menghormati proses hukum yang sudah berjalan dan menyudahi doxing terhadap kliennya.
"Pada intinya ini sudah berdamai, tolong hormati hukum yang berjalan. Tolong netizen hormati juga klien kami. Dari korban sendiri juga sudah damai tidak ada paksaan, tolong hormati," tandas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berakhir Damai
Kasus sopir Pajero yang cekcok dengan pengemudi Yaris berakhir damai. Kepolisian memfasilitasi pertemuan antara pelaku dengan korban di Ditresrkimum Polda Metro Jaya hari ini, Senin (23/5/2022).
Yohanes Aditya Susanto yang merupakan sopir yaris menegaskan, persoalan ini telah diselesaikan secara damai. Dia mengatakan, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut membantu memfasilitasi proses mediasi dengan pelaku.
"Saya ingin terimakasih pada Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya karena sudah membantu menyelesaikan masalah ini secara damai dan seluruh masalah ini sudah kita selesaikan secara damai dan baikan," kata Yohanes di Polda Metro Jaya, Senin (23/5/2022).
Yohanes mengaku telah mencabut laporan yang dibuat di Polda Metro Jaya. "Saat ini sudah mencabut laporan," tandas dia.
Sementara itu, pelaku pemukulan yang merupakan sopir Pajero, William Yani turut mengapresiasi kepolisian yang dengan cepat menyelesaikan permasalahan ini.
"Saya William saya terimakasih pada Polda Metro Jaya Subdit Reskrimum 3 karena sudah membantu sangat cepat untuk perdamaian saya dengan saudara Yohanes," ujar dia.
Wiliam menerangkan, pemukulan dipicu kesalahpahaman dengan korban.
"Sebenarnya salah paham aja tidak ada apa-apa, tidak ada niat kejahatan atau apa apa," ujar dia.
Penasihat hukum pelaku, Michael R Pardede menambahkan, kliennya mendatangi Polda Metro Jaya pukul 11.00 WIB. Adapun, saat itu penyidik terlebih dahulu melakukan berita Acara Wawancara sebelum bermediasi dengan korban.
"Mediasi jam 11 an, berita acara wawancara 4 jam, mediasi 1 jam semua berjalan sangat baik," ucap dia.
Advertisement