Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajukan perpanjangan cuti selama sepekan agar bisa berada di Swiss untuk memantau upaya pencarian anaknya yang terseret arus Sungai Aare, Emmerill Khan Mumtadz atau Eril.
"Pak Gubernur nambah cuti sepekan ke depan untuk berada di Swiss, sehingga Beliau kalau ada di daerah kejadian menunggunya pun agak tenang, berbeda kalau Beliau pulang," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada acara peringatan Hari Lansia Nasional 2022 di Tasikmalaya, Minggu (29/5/2022).
Uu berharap warga Jawa Barat memaklumi dan tidak mempermasalahkan perpanjangan cuti yang diajukan oleh Gubernur.
Advertisement
"Saya minta pengertian masyarakat, seandainya Pak Gubernur masih berada di luar negeri tidak dijadikan permasalahan seputar kinerja, karena di provinsi ada pejabat yang ada. Ada saya sebagai Plh. Toh saya komunikasi dengan Gubernur tidak ada kendala," katanya yang dilansir dari Antara.
Baca Juga
Hingga Sabtu (28/5) tim pencari di Swiss belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan Eril, yang hanyut saat berenang di Sungai Aare di Kota Bern, Swiss, pada Kamis (26/5).
Uu mengatakan bahwa sampai pagi ini dia juga belum menerima informasi baru mengenai perkembangan upaya pencarian Eril.
"Masih seperti kemarin. Saya belum bisa menjawab karena saya update kemarin," katanya.
Uu mengatakan bahwa Ridwan Kamil mengharapkan doa dari warga serta para pemuka agama untuk keselamatan anak pertamanya.
"Saya WhatsApp Beliau kemarin. Beliau minta doa dari masyarakat Jabar, terutama para kiai dan santri," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tim SAR Cari di dua Pintu Air Terdekat
Tim SAR yang dipimpin Kepolisian Maritim Bern terus mencari keberadaan putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Di hari keempat pencarian, tim SAR akan memfokuskan pencarian di dua pintu air terdekat.
Berdasarkan siaran pers KBRI Bern, tim SAR belum menemukan keberadaan Eril, sapaan Emmeril pada hari ketiga pencarian, Sabtu 28 Mei 2022. Untuk itu, polisi setempat akan melakukan pencarian di dua pintu air menggunakan perahu dan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 3 meter.
"Hingga sore hari Sabtu (28 Mei 2022), pencarian belum memperoleh hasil yang diharapkan. Rencana pencarian besok akan difokuskan pada area di antara dua pintu air terdekat lokasi terakhir terlihatnya Sdr Eril, yaitu Schwellenmaetelli dan Engehalde," demikian dikutip Liputan6.com dari siaran pers KBRI Bern, Minggu (29/5/2022).
"Metode pencarian besok akan menggunakan perahu dan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 3 meter," sambung KBRI Bern.
Adapun pada hari ketiga pencarian, tim SAR menerjunkan tim penyelam pada titik-titik yang dapat diakses di sepanjang Sungai Aare. Tim SAR kembali menerbangkan drone surveilance yang terbang rendah di sepanjang tepian sungai.
"Upaya pencarian di hari ketiga ini lebih diintensifkan di beberapa titik yang dinilai krusial di wilayah sungai Aare," demikian informasi dari KBRI Bern.
Kedua orang tua Eril, yakni Ridwan Kamil dan Atalia telah bertemu dengan Kepala Polisi Maritim Swiss, Urs Käller dan Kepala Polisi Regional, Thomas Müller pada Sabtu, 28 Mei 2022. Ridwan Kamil dan sang istri mendengarkan informasi terbaru terkait proses pencarian sejauh ini.
Seperti diketahui, anak Ridwan Kamil hilang di Sungai Aare, Swiss saat berenang. Eril berada di Swiss dalam rangka perjalanannya mencari beasiswa S2 di sana.
Advertisement
Ada 20 Insiden Setiap Tahun
Hingga kini, pihak KBRI Bern di Swiss terus melakukan upaya pencarian anak Ridwan Kamil hilang yang melibatkan berbagai pihak seperti polisi sungai, polisi medis hingga pemadam kebakaran.
Sementara itu, Dubes RI di Swiss Muliaman Hadad mengatakan bahwa di tengah indahnya sungai Aare, sedikitnya 15-20 insiden serupa terjadi setiap tahun.
"Kemarin kita tanyakan kepada pihak polisi dan tim SAR, dari mereka kita memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa terjadi 15-20 kasus setiap tahun. Jadi kenapa cukup banyak, karena ini tempat di mana orang berenang," ujar Dubes Muliaman.
Ia juga menambahkan bahwa di sungai tersebut, sebenarnya sudah ada sejumlah lambang peringatan. Selain itu, pengunjung juga dapat mengecek website lokal dari pengelola sungai tentang berapa suhu air saat itu hingga perkiraan deras arus air.
"Rata-rata arus 180-230 meter kubik per detik, selalu disampaikan pemerintah lokal. Saya menyampaikan bahwa sudah cukup banyak informasi yang bisa diakses pengunjung. Biasanya masyarakat langsung mengacu pada sumber informasi semacam itu sebelum berenang," papar Dubes Muliaman.
Dengan panjang 288 kilometer, Sungai Aare Swiss adalah sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di Swiss. Sepanjang rutenya, ia bertemu dengan banyak desa dan kota, juga berkelok-kelok melalui berbagai lanskap yang mengesankan.