Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengusut adanya konvoi sepeda motor beratribut khilafah yang melintas di daerah Cawang, Jakarta Timur. Kepolisian memastikan akan menangani peristiwa yang viral tersebut sesuai aturan yang berlaku.
"Terkait dengan adanya konvoi khilafah di Jakarta Timur beberapa hari lalu, bisa saya sampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tidak dibenarkan,"Â tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Kegiatan yang berupaya mencoba mengubah ideologi bangsa dari Pancasila menjadi ideologi tertentu adalah pelanggaran berat, kemudian Polda Metro Jaya atas perintah Kapolda telah membentuk tim khusus terkait kasus ini," imbuh dia.
Dia memastikan, penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami aksi yang dilakukan oleh kelompok orang yang menamai diri Khilafatul Muslimin itu. Sejauh ini, kepolisian telah memiliki data pihak-pihak yang terlibat dalam konvoi khilafah tersebut.
"Saat ini tim akan melakukan pemeriksaan dan pendalaman, kemudian sikap Polda Metro tentunya terkait dalam hal ini adalah apabila ditemukan nantinya adanya unsur pidana dalam kegiatan ini, tentu akan melakukan penegakan hulum secara tegas. Kemudian bisa saya sampaikan juga fakta yang kami temukan terkait khilafah adalah jelas merupakan pelanggaran terhadap UUD 1945," kata Zulpan.
Menurut Zulpan, kegiatan yang mengajak masyarakat untuk membangkitkan kebencian terhadap pemerintahan yang sah merupakan pelanggaran hukum yang bisa dikenakan pidana.
"Oleh sebab itu kami akan melakukan secara tegas dan terukur terhadap kegiatan tersebut," ucap Zulpan menandaskan.
Â
Densus 88 Endus Kedekatan Kelompok Ini dengan NII
Sementara itu, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut, Khilafatul Muslimin dekat dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang radikal.
"Kalau kita lihat dari pendiri kelompok ini atau gerakan ini, ini dekat sekali dengan kelompok-kelompok radikal seperti NII," ujar Aswin dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Menurut dia, Khilafatul Muslimin dekat dengan kelompok yang kerap melakukan teror. Maka dari itu, dia berharap masyarakat menjauhi kelompok tersebut.
"Kelompok ini secara historis sangat dekat, bahkan ya kita bilang bagian, ya sangat dekat dengan gerakan-gerakan radikal dan kelompok-kelompok teror seperti Majelis Mujahidin," kata Aswin.
Dia meminta masyarakat tak mudah terpengaruh dengan paham dari kelompok Khilafatul Muslimin maupun kelompok radikal lainnya. Ketidakpahaman masyarakat terkait ideologi kelompok ini yang harus diwaspadai.
"Seharusnya, kalau kita sama-sama memahami bagaiman sejarah kelompok dan sejarah orang-orang yang di dalamnya. Kita harus betul-betul waspda, mungkin ketidaktahuan kah atau mngkin atau hal lain," ucap Aswin.
Â
Advertisement
Densus 88 Akan Kejar Dalami Motif Konvoi Khilafah di Cawang
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri turut menyelidiki aksi konvoi sepeda motor dengan membawa sejumlah atribut khilafah yang melintas di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Peristiwa itu belakangan menjadi sorotan di sosial media usai videonya viral.
"Densus 88 sudah monitor dan masih menyelidiki peristiwa ini dengan bekerja sama dengan unit kepolisian terkait lainnya," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).
Densus 88 masih melakukan pendalaman guna menemukan apakah ada unsur pidana dalam konvoi tersebut.
"Kita lihat nanti apakah ini akan mengarah ke tindak pidana terorisme atau tidak, nanti berdasarkan bukti-bukti yang akan kita kumpulkan ini," ujar Aswin dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Aswin mengatakan, Khilafatul Muslimin identik dengan kelompok-kelompok radikal yang pernah melalukan aksi teror di Indonesia.
Bahkan, menurut dia, beberapa pihak dalam kelompok tersebut pernah ditangkap Densus 88 lantaran terlibat aksi teror.
"Orang-orang di dalamnya bukan cuma ketuanya tadi ya, ada beberapa yang belum bisa kita sebutkan nama-nama atau identitasnya adalah para pelaku terorisme di Indonesia, bukan hanya pemimpinnya, yang kiya sebut ketuanya itu, tapi beberapanya itu sudah pernah kita tangkap," kata dia.
Aswin memastikan Densus 88 Antiteror akan terus mendalami motif konvoi kelompok Khilafatul Muslimin di Jakarta Timur. Pasalnya, menurut dia, kelompok ini dekat dengan kelompok radikal lainnya yang pernah melakukan aksi teror di Indonesia.
"Kita lagi mendalami peristiwa atau permasalahan itu, ya, karena memang secara historis kelompok ini memang ada keterkaitan, kelompok ini punya arah dengan peristiwa-peristiwa teror di Indonesia," kata dia.
Â
Â
Viral di Media Sosial
Sebuah video soal konvoi pengendara motor beratribut khilafah viral di media sosial. Menanggapi hal itu, Polda Metro Jaya mengaku akan turun tangan dan mengusut video yang diduga terjadi di Jakarta Timur itu.
"Jadi Polda Metro Jaya tentunya akan mendalami video tersebut karena kita sudah mendapat data itu terjadi di daerah Jakarta Timur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Zulpan mengaku, saat ini memang belum ada info lebih dalam soal hal tersebut. Namun dia memastikan polisi akan mencari info dan data terkait tentang konvoi motor yang membawa atribut khilafah itu.
"Kami akan mencari data dulu terhadap pengendara yang nampak dalam video tersebut. Tentunya kami juga akan memanggil mereka. Kami juga akan menanyakan maksud tujuan," jelas Zulpan.
Diketahui, sebuah video viral tersebar di media sosial yang menyuguhkan visualisasi tentang rombongan penunggang motor dengan membawa atribut seperti bendera khilafah. Hal itu dicuitkan oleh akun Twitter bernama @Miduk17.
"Pak @mohmahfudmd @DivisiHumas_Polri mengapa konvoi ini dibiarkan? Bukankah negara ini sudah sepakat jika Khilafah adalah TERLARANG?," tulis akun @Miduk17.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut pihaknya terus mendalami konvoi yang dilakukan Khilafatul Muslimin di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Advertisement