Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi tengah melakukan lawatan ke sejumlah negara di Asia, salah satunya Singapura. Pertemuan Nancy dengan Presiden Halimah Yacob sebelumnya telah dilakukan Senin, 1 Agustus 2022.
Saat bertemu dengan Halimah Yacob, Nancy membahas soal memperluas hubungan kerjasama bilateral di antara kedua negara.
"Mereka membahas hubungan pendidikan dan orang-ke-orang yang erat antara kedua negara dan menyambut baik perluasan kerja sama bilateral di bidang-bidang baru dan berwawasan ke depan seperti perubahan iklim," kata Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) dalam sebuah pernyataan pers dilansir dari laman Channel News Asia, Senin, 1 Agustus kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Nancy pun juga bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan di Istana.
Selain Negeri Singa, Nancy pun berencana mengunjungi Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Lantas bagaimana dengan Taiwan? Untuk diketahui, selama 25 tahun terakhir tidak ada pejabat terpilih AS yang menginjakkan kaki ke Taiwan.
Ada pun pejabat AS terakhir datang ke Taiwan adalah Ketua DPR Newt Gingrich dari Partai Republik, pada tahun 1997.
Namun, belakangan muncul spekulasi bahwa Nancy Pelosi akan mengunjungi Taiwan. Sebelumnya, Nancy memang berencana ke Taiwan pada April lalu. Namun, tertunda setelah dirinya dinyatakan positif Covid-19.
"Penting bagi kami untuk menunjukkan dukungan untuk Taiwan," kata Pelosi di awal bulan ini.
Jika sebelumnya dinyatakan hanya berupa spekulasi, namun kedatangan Nancy Pelosi ke Taiwan diketahui bukan sekedar isapan jempol. Ketua DPR AS ini datang dengan sejumlah delegasi.
Lantas, seperti apa respons China seputar kedatangan Nancy Pelosi ke Taiwan?Â
Â
1. China Bakal Pakai Kekuatan Militer
Sementara itu, Gedung Putih telah memperingatkan bahwa China dapat menanggapi kunjungan kontroversial Nancy Pelosi ke Taiwan dengan provokasi militer.
Dilansir BBC, Selasa (2/8/2022), ancamannya bisa termasuk menembakkan rudal di dekat Taiwan, atau kegiatan udara atau angkatan laut skala besar, kata juru bicara John Kirby.
Menurut media Taiwan dan AS, rencana Pelosi untuk mengunjungi Taipei, belum dikonfirmasi oleh pemerintah AS.
Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi diklaim oleh China, yang melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri - Beijing telah memperingatkan "konsekuensi serius" jika Pelosi pergi ke sana.
Sementara, AS mempertahankan apa yang disebutnya "hubungan tidak resmi yang kuat" dengan Taiwan, AS memiliki hubungan diplomatik formal dengan China, dan bukan Taiwan.Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Akan Merusak Hubungan Antara Beijing dan Washington
Pada hari Senin, utusan China untuk PBB Zhang Jun memperingatkan kunjungan itu akan merusak hubungan antara Beijing dan Washington, kantor berita Reuters melaporkan.
Ada dukungan bipartisan yang kuat untuk Taiwan di antara publik Amerika dan di Kongres AS. Dan Pelosi, seorang tokoh senior di Partai Demokrat, telah lama menjadi kritikus vokal terhadap kepemimpinan China, mencela catatan hak asasi manusianya.
Dia sebelumnya telah bertemu dengan para pembangkang pro-demokrasi dan mengunjungi Lapangan Tiananmen untuk memperingati para korban pembantaian 1989.
Â
3. Kapal Perang China Bersiaga di Selat Taiwan
Dikutip DW Indonesia, Selasa 2 Agustus 2022, selain pesawat tempur yang dikerahkan terbang mendekati garis tengah Selat Taiwan, yang merupakan jalur air sensitif, pada Selasa pagi, beberapa kapal perang China juga disiagakan di sekitar area tersebut sejak Senin 1 Agustus kemarin. Kata seorang sumber kepada Reuters.
Sumber itu menyebut pengerahan kapal perang dan jet tempur China merupakan langkah yang tidak biasa yang digambarkan sebagai tindakan yang "sangat provokatif."
Kementerian Pertahanan Taiwan belum menanggapi permintaan komentar mengenai aksi provokasi China tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan oleh kantor berita resmi Taiwan pada Selasa 2 Agustus, Taiwan mengklaim telah "memperkuat" tingkat kewaspadaan tempurnya dari Selasa pagi hingga Kamis siang, mengutip sumber yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Â
Advertisement
4. Militer China High Alert
Meski di tengah ancaman China yang melarangnya datang, Nancy Pelosi akhirnya tiba di Taiwan pada Selasa, 2 Agustus 2022.
"Kunjungan kami menegaskan bahwa Amerika berdiri bersama Taiwan: sebuah demokrasi kokoh yang cemerlang dan partner penting di Indo-Pasifik," ujar Nancy Pelosi, dikutip Selasa (2/8/2022).
Video-video di media sosial menunjukkan bahwa rombongan Nancy Pelosi berada di Hotel Grand Hyatt yang berlokasi di Taipei.
Pada Selasa malam, media pemerintah China melaporkan bahwa jet tempur China telah melewati Selat Taiwan. Pihak Kementerian Pertahanan menyebut bahwa militer sedang dalam posisi "high alert."
"Kementerian Pertahanan China berkata sedang high alert dan akan meluncurkan serangkaian operasi-operasi militer bertarget sebagai tindakan balas, dan secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah setelah kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di wilayah China di Taiwan," tulis People's Daily.
Republik Rakyat China menegaskan bahwa Taiwan adalah isu yang sangat sensitif. Partai Komunis China (PKC) terus menolak upaya kemerdekaan Taiwan, namun saat ini Taiwan dikuasai partai yang berlawanan dengan PKC.
Â
5. China Panggil Dubes AS
Buntut perjalanan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan, China memanggil duta besar AS untuk Beijing.
Kementerian Luar Negeri China, Rabu (3/8/2022) pagi waktu setempat (Selasa malam GMT), mengajukan protes kepada Duta Besar AS Nicholas Burns atas kunjungan mendadak Nancy Pelosi ke Taiwan yang disebut Beijing sebagai "provinsi yang memisahkan diri."
"Sifat kunjungan Pelosi sangat kejam dan konsekuensinya sangat serius," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng kepada Burns seperti dikutip dari Anadolu Agency.
"AS harus membayar harga untuk kesalahannya sendiri. China akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan dan tegas dan kami bersungguh-sungguh dengan apa yang kami katakan," diplomat China itu mengatakan kepada duta besar AS.
Menyebut perjalanan Pelosi sebagai "langkah tidak bermoral," Xie mengatakan kepada Burns bahwa AS seharusnya "mencegahnya (Pelosi) dari melawan tren sejarah tetapi malah memanjakannya dan berkolusi dengannya yang memperburuk ketegangan di Selat Taiwan dan secara serius merusak China- ikatan AS."
"Pihak China tidak akan tinggal diam," kata Xie kepada Burns, dengan mengatakan kunjungan itu adalah "provokasi serius dan pelanggaran prinsip satu China," harian China Global Times melaporkan.
Advertisement