Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara di Aula Serbaguna Gedung III Gedung Kemensetneg, Selasa 23 Agustus 2022. Salah satu yang dilantik yakni, Laksma TNI Hersan menjadi Sekretaris Militer Presiden.
Adapun pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 94/TPA Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kemensetneg. Ketiga pejabat yang telah diambil sumpahnya diberikan tunjangan jabatan struktural sesuai peraturan perundang-undangan.
Ketiga Pejabat Eselon I yang dilantik adalah Guntur Iman Nefianto sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).
Advertisement
Kemudian, Velix Vernando Wanggai sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Setwapres. Selanjutnya, Laksma TNI Hersan sebagai Sekretaris Militer Presiden.
Baca Juga
Pratikno mengingatkan bahwa toleransi untuk berbuat salah itu memang kecil sekali jika bekerja di lingkungan Istana. Selain itu, kata dia, para pejabat harus menjadi teladan sekaligus menjadi inspirasi bagi lembaga yang kementerian/lembaga yang lain termasuk di daerah.
"Jadi, selamat bergabung kembali. Saya mohon dengan sangat dukungan saudara-saudara menjadi bagian dalam mendorong inovasi," kata Pratikno dikutip dari siaran persnya, Rabu (24/8/2022).
Di sisi lain, dia menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya pindah secara fisik. Namun, juga pindah cara kerja, budaya kerja yang inovatif, lebih produktif, sekaligus bisa melayani masyarakat, terutama tugas melayani Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan sebaik-baiknya.
Â
Terus Dorong Inovasi
"Oleh karena itu, saya tegaskan kembali terus dorong inovasi. Bayangkan kalo kita terus melakukan sebuah desain kelembagaan, desain organisasi, dan desain cara kerja yang baru yang efisien di Kota Nusantara dan harus kita mulai dari sekarang di sini," jelasnya.
Hal itu telah direalisasikan Kemensetneg dalam program Setneg X (eksperimen). Pratikno menuturkan kewajiban Kemensetneg adalah menginisiasikan yang baru dan belum tentu yang lama salah. Namun, ketika mempertahankan hal yang sama terus-menerus di zaman yang sedang berubah, itu jelas salah.
"Belum tentu yang kita inovasikan itu benar, tetapi itu lebih benar ketika dibandingkan dengan tidak berinovasi. Jadi, saya kira itu saja yang ingin saya tekankan terus di setiap kesempatan ketika berbicara dengan warga di Kemensetneg," tutur Pratikno.
Â
Advertisement