Pencalonan Anies Baswedan Ubah Peta Politik dan Koalisi

Partai NasDem sudah resmi mengumumkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan diusungnya dalam Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2022, 07:31 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 07:00 WIB
Senyum Anies Baswedan Saat Resmi Diusung Partai Nasdem Jadi Capres di Pilpres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Partai NasDem sudah resmi mengumumkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan diusungnya dalam Pemilu 2024.

Kelompok relawan pendukung Anies, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) menyambut baik. Dinilainya peta politik di Pilpres 2024 semakin jelas.

"Pendeklarasian Anies sebagai capres oleh masyarakat dan parpol merupakan kabar baik yang harus disampaikan kepada masyarakat luas. Sudah seharusnya semua pihak menyatukan langkah dalam sebuah formasi kolaborasi guna memperbaiki kehidupan masyarakat sesuai tujuan luhur bernegara," kata Sekjen SKI Raharja Waluya Jati dalam keterangannya, yang dikutip Selasa (4/10/2022).

Dipandangnya, NasDem menjawab keinginan masyarakat yang memang menginginkan Anies bisa mendapat tiket untuk maju sebagai capres, di mana diketahui mantan Menteri Pendidikan era Jokowi itu bukan bagian dari partai politik.

"NasDem membaca dengan cermat suara hati rakyat. Begitulah praktek demokrasi Indonesia yang sesungguhnya; jujur pada suara rakyat dan merespon kehendak rakyat," kata Jati.

Dia meyakini, deklarasi ini memperjelas peta politik 2024. "Dengan semakin jelasnya pihak-pihak yang bakal berkompetisi dalam Pilpres 2024, menyerukan agar semua kubu dapat bersikap fair dan menghindari politik main kayu," kata Jati.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menuturkan, pencalonan Anies sebagai calon presiden akan mengubah konstelasi politik. Diyakini salah satunya akan berdampak kepada PDI Perjuangan untuk mencari calon sepadan untuk menghadapi Anies.

"PDIP yang sangat mungkin akan kembali menggodok tokoh utamanya untuk menghadapi Anies, bagaimanapun Anies menjadi penantang yang cukup kuat untuk kalangan partai saat ini," jelas dia.

 

 

Koalisi Akan Terpengaruh

Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa juga akan memandang hal yang sama. Koalisi-koalisi yang belum mengumumkan calon presiden yang akan diusung akan berdampak.

Misalnya KIB yang mana Golkar sudah memutuskan mencalonkan Airlangga Hartarto tetapi koalisinya sendiri belum deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden.

"Koalisi partai politik lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Gerindra-PKB, dan PDIP akan terpengaruh dengan pencalonan tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut, pencalonan capres lebih dini ini akan menguntungkan koalisi dan calon yang diusung. Koalisi yang ingin memenangkan pertarungan perlu mengumumkan lebih awal.

"Jika ingin memenangkan pertarungan elektoral maka perlu mengumumkan bacapres untuk kepentingan branding dan penerimaan publik," kata Herry.

 

Berharap Membawa Efek

Herry mengungkapkan langkah Partai NasDem yang mengumumkan dukungannya untuk Anies Baswedan pada pemilu 2024 merupakan hal yang wajar dalam konteks demokrasi dan pemenangan Pemilu 2024.

NasDem sedang mengukur sekaligus mempersiapkan coattail effect elektoral bagi partainya.

"Bahwa kemudian Anies jadi capres NasDem ini kan soal coattail effect elektoral bagi parpol juga karena elektabilitas Anies cukup konsisten di 3 besar," katanya.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya