DPR: Polri Terbaik ke-5 Dunia Jadi Kabar Baik Bagi Indonesia

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman menyebut hasil survei Gallup, Inc. yang mendaulat Polri sebagai lembaga kepolisian terbaik di dunia urutan ke-5 menjadi kabar baik bagi bangsa Indonesia.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Nov 2022, 15:05 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 15:04 WIB
Habiburokhman
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman menyebut hasil survei Gallup, Inc. yang mendaulat Polri sebagai lembaga kepolisian terbaik di dunia urutan ke-5 menjadi kabar baik bagi bangsa Indonesia.

"Ini kabar baik buat Polri secara institusi dan juga kita sebagai bangsa. Gallup sangat kredibel dan survei mereka menjadi rujukan dalam berbagai event politik AS dan internasional," ujar Habib dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).

Habib menyebut Polri telah berperan signifikan membantu pemerintah dalam menghadapi badai pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Tak hanya itu, menurut Habib, Polri juga kerja maksimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama masa krisis akibat pandem.

"Kalau toh beberapa bulan belakangan ada fenomena oknum yang berbuat kesalahan, itu merupakan hal yang wajar dan sudah direspons sangat baik oleh Pak Kapolri dan jajaran," kata Habib.

Politikus Partai Gerindra itu menyatakan hasil survei yang termuat dalam laporan Gallup Global Law and Order Index 2022 tersebut penting untuk menaikkan kembali moral anggota Korps Bhayangkara.

"Hasil survei ini penting untuk menaikkan kembali moral anggota yang bertugas melayani masyarakat di lapangan," ujarnya.

Jajak Pendapat

Lembaga jajak pendapat kelas dunia, Gallup, Inc. mendaulat Polri sebagai lembaga kepolisian terbaik di dunia urutan ke-5. Polri masuk lima besar sebagai lembaga kepolisian terbaik di dunia setelah kepolisian di Singapura di urutan pertama, Tajikistan, Norwegia, serta Swiss di posisi keempat.

Hal ini termuat dalam laporan Gallup Global Law and Order Index 2022 yang mengukur indeks Hukum dan Ketertiban di suatu negara.

Posisi lima besar Polri merujuk pada persepsi masyarakat terhadap kinerja aparat kepolisian masing-masing negaraGallup menggunakan sejumlah pertanyaan guna mengukur indeks ini, salah satunya adalah mengenai kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.

Total terdapat empat pertanyaan yang diajukan guna menyusun indeks hukum dan ketertiban dalam suatu negara.

Indonesia berhasil meraih skor 92 dalam indeks hukum dan ketertiban Gallup. Skor ini setara dengan Swiss, Mesir, serta Uni Emirat Arab. Sementara Singapura yang berada di urutan pertama memperoleh skor mencapai 96.

Lembaga itu melibatkan 127 ribu responden orang dewasa dari seluruh dunia. Mereka tersebar di lebih dari 120 negara.

PBNU Apresiai Polri

Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengapresiasi keberhasilan Polri menjadi lembaga kepolisian terbaik di dunia urutan ke-5 versi survei Gallup. Menurut Gus Fahrur, hal itu tak jauh dari keberhadilan Polri yang mampu mengungkap beberapa kasus besar.

"Kita mengucapkan, mengapresiasi keberhasilan kepolisian dalam menjaga tugas keamanan masyarakat, yang telah berhasil mengungkap beberapa kasus besar akhir-akhir ini sehingga meningkatkan kepercayaan dan simpati masyarakat," ujar Gus Fahrur dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).

Gus Fahrur menyebut masyarakat secara umum telah merasakan suasa lebih aman dan kondusif. Menurutnya, perilaku aparat juga lebih simpatik dan responsif atas pengaduan masyarakat.

Meski demikian, Polri jangan merasa puas. Menurut Gus Fahrur, Polri masih harus terus meningkatkan kepercayaan masyarakat tersebut.

"Tentu saja masih banyak yang harus di benahi dan ditingkatkan perbaikan layanan umum, termasuk dalam upaya memberantas penyakit perjudian, narkoba, dan pencegahan tindak kejahatan," kata dia.

Lebih lanjut, Gus Fahrur menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga harus menegakkan disiplin anggota, penindakan hukum yang tegas namun humanis tanpa pandang bulu, sehingga berhasil menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) .

"Mudah-mudahan kepercayaan kepada Polri makin meningkat. Polri menjadi penegak hukum yang terpercaya dan semakin dicintai rakyat. Makin baik kinerja, profesional, dan transparan, serta tidak menjadi alat kepentingan pihak tertentu. Polri harus berpihak kepada kebenaran dan keadilan," katanya.

Infografis Polisi Penerima Adhi Makayasa Diduga Langgar Etik di Kasus Brigadir J. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polisi Penerima Adhi Makayasa Diduga Langgar Etik di Kasus Brigadir J. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya