Liputan6.com, Jakarta Terjadi silang pendapat antara NasDem dan Demokrat yang tengah membangun koalisi. Penyebabnya kunjungan Anies Baswedan ke Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengomentari pemberitaan bahwa NasDem membuka peluang Gibran mendampingi Anies di Pemilu 2024.
Advertisement
Baca Juga
Andi meminta sebaiknya NasDem membulatkan tekad bersama PKS dan Demokrat mengusung koalisi perubahan.
"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan," ujar Andi melalui akun Twitternya, dilihat Jumat (18/11/2022).
"Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan sana-sini," tegasnya.
Menanggapi komentar keras Andi Arief, Ketua DPP NasDem Willy Aditya merasa hubungan dengan Demokrat dan PKS tidak ada masalah. Tim kecil yang dibentuk terus saling berkomunikasi untuk membangun koalisi.
"Semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya. Kita tentu tidak ingin masuk angin. Ya kalau komunikasi ada tim kecil yang kemudian saling berkomunikasi satu dengan lainnya," ujarnya kepada wartawan.
Willy mengatakan, pihaknya tidak ingin masuk angin. Apalagi saling diadu domba. Ia menganggap miskomunikasi seperti ini merupakan hal biasa.
"Ya tentu kami tidak ingin masuk angin, apalagi kami ini bukan domba, jadi enggak suka diadu. Kita manusia yang punya akal sehat, dan tentu miss-miss seperti ini wajar lah," ujar Willy.
"Kadang-kadang mobil berdiri ditabrak orang, apalagi orang berlalu lintas tinggi seperti (tim kecil). Jadi ya selap selip itu wajar, manusiawi," ujar wakil ketua Baleg DPR RI ini.
Â
Berusaha Jaga Kemesraan
Willy menegaskan tim kecil terus menjaga kemesraannya. Ia anggap panas Demokrat dan NasDem ini untuk mengecoh lawan.
"Kita anggap bunga rampai aja, kadang-kadang kita perlu juga ngecoh lawan, seolah-olah kita ribut tapi tidak," tutupnya.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement