Pencarian Korban Hilang Gempa Cianjur Diperpanjang 3 Hari hingga 3 Desember 2022

Pencarian korban gempa Cianjur diperpanjang hingga tiga hari ke depan, 1-3 Desember 2022. Perpanjangan pertama pencarian korban berakhir pada Rabu 30 November 2022 kemarin.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 01 Des 2022, 11:48 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 10:42 WIB
Evakuasi korban gempa
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban gempa di Cianjur, Sabtu (26/11/2022). (Foto: Dok. Basarnas)

Liputan6.com, Jakarta Pencarian korban gempa Cianjur diperpanjang hingga tiga hari ke depan, 1-3 Desember 2022. Perpanjangan pertama pencarian korban berakhir pada Rabu, 30 November 2022 kemarin.

Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Gempa Cianjur mencatat 12 orang masih dinyatakan hilang dan masuk Daftar Pencarian (DP). Sedangkan, korban gempa Cianjur yang meninggal sebanyak 328 jiwa. 

Untuk menyelesaikan DP ini, Pemkab Cianjur memutuskan untuk memperpanjang masa pencarian korban hilang selama tiga hari. Keputusan ini diambil dengan melihat kondisi lapangan dan ahli waris yang masih mengharapkan korban yang masih hilang ditemukan. 

"Kami, Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan," ujar Bupati Cianjur Herman Suherman dalam keterangan pers di hari kesepuluh pascagempa.

Pada keterangan tertulis BNPB, perwakilan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Basarnas wilayah Jawa Barat Jumaril menyatakan pihaknya telah siap dengan sumber daya untuk perpanjangan pencarian korban hilang. Hal tersebut ditindaklanjuti setelah adanya permintaan dari pemerintah daerah setempat.

Pada operasi pencarian, Rabu 30 November, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu korban meninggal dunia. Pihak Basarnas menginformasikan korban meninggal tersebut ditemukan di Kampung Cicadas.

Operasi pencarian Basarnas dan unsur SAR lain difokuskan di tiga lokasi, yaitu di wilayah RT Cijedil, warung Shinta dan Kampung Cicadas.

 

Imbauan

Sementara itu, Bupati Cianjur kembali menyampaikan imbauan untuk warga yang rumahnya tidak rusak struktur dapat kembali ke rumah masing-masing.

“Segera secara bertahap, warga dapat kembali ke rumah, tentunya yang rumahnya tidak struktur,” ujar Bupati Cianjur.

Sedangkan rumah rusak ringan hingga sedang, warga dapat melihat kondisinya dan segera melakukan perbaikan. Hal ini tentunya setelah ada asesmen dari dinas terkait atau petugas yang ada di lapangan.

Data sementara untuk rumah rusak yang telah tervalidasi hingga hari ini (30/11), pukul 15.00 WIB, sebanyak 17.864 unit, dengan rincian, rumah rusak berat 4.376, rusak sedang 5.306 dan rusak ringan 8.182.

 

Relokasi

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan 3 lahan yang akan dimanfaatkan sebagai relokasi warga terdampak gempa. Daerah relokasi ini salah satunya bertempat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.

Lahan di Desa Sirnagalih tersebut dipilih setelah adanya rekomendasi dari BMKG terkait keamanan terhadap potensi bahaya baik potensi bahaya geologi maupun hidrometeorologi.

Luas lahan relokasi yang disiapkan di S Sirnagalih mencapai 2,5 hektar dengan peruntukan 200 unit rumah tipe 36.

Di samping itu, posko mencatat warga yang masih mengungsi mencapai 109.386 jiwa (39.521 KK). Jumlah ini merupakan hasil survei yang tervalidasi hingga hari ini (30/11) pukul 15.00 WIB. Mereka tersebar di 451 titik, dengan rincian 351 di pos pengungsian terpusat dan sisanya mandiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya