Liputan6.com, Jakarta - Setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecam aksi mengemis melalui konten media sosial TikTok, kini giliran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menyesalkan aksi tersebut demi mendulang keuntungan.
"Jangan gunakan TikTok atau media sosial misalnya yang terkenal saat ini, mandi lumpur, itu adalah eksploitasi," tegas Sandiaga Uno, saat meresmikan House of Tiktokers, DCT Agency, di kawasan Digital Hub, BSD Kabupaten Tangerang, Jumat 27 Januari 2023.
Baca Juga
Sebab, menurutnya, orang tersebut memanfaatkan orang-orang Indonesia yang dikenal paling dermawan di dunia. Warga Indonesia juga dikenal cepat tersentuh dengan kondisi sesamanya yang sekiranya sangat membutuhkan bantuan.
Advertisement
"Kita ini cepat tersentuh, begitu lihat yang melow-melow, langsung ingin nyumbang. Dan akhirnya dieksploitasi, akhirnya mengemis lewat konten," tutur Sandiaga Uno.
Meskipun dirasa tak menyalahi aturan, Sandiaga Uno menilai masih banyak hal di Indonesia ini yang bisa dijadikan konten. Sebab, budaya Indonesia jauh lebih kuat, banyak kearifan lokal yang bisa laris manis untuk dijadikan bahan konten di media sosial, daripada sekedar mengemis.
"Kita harus berdikari, TikTok ini sebuah sarana untuk kita membuka peluang besar dan peluang baru," katanya.
Konten Kreatif
Terlebih, sebesar 60 persen dari peningkatan penjualan di sektor Parekraf berasal dari konten-konten kreatif. Sehingga memegang peran penting dalam mempromosikan sektor tersebut.
"Dengan jumlah pengguna sebanyak 92,07 juta, TikTok menunjukkan bahwa platform-nya memiliki potensi untuk menjadi game-changer dalam industri konten hingga e-commerce," tutur Sandiaga Uno.
Advertisement