NasDem Soal Peluang Anies Maju di Pilkada DKI: Kita Tidak Kepikiran Kalah di Pilpres 2024

Partai NasDem bicara peluang bakal calon presiden Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta bila gagal menjadi presiden di Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2023, 18:09 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 18:09 WIB
Anies Baswedan Usai Bertemu Tim Kecil di Pendopo
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai berkumpul bersama tim kecil dari NasDem, Demokrat, dan PKS di Pendopo, Cilandak, Jakarta Selatan. (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

 

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem bicara peluang bakal calon presiden Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta bila gagal menjadi presiden di Pilpres 2024. Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo mengatakan, pihaknya sama sekali tidak berpikir Anies bakal kalah di Pilpres. NasDem optimistis Anies bakal menang di Pemilu 2024.

"Belum ada kepikiran sama sekali kalah, sama seperti kita menikah kita enggak berpikir cerai. Harus ada optimistisme," kata Nurcahyo di kantor DPP NasDem, Jakarta, Minggu (29/1).

DPW NasDem DKI tidak punya wewenang untuk mengatur apakah Anies dipertimbangkan maju di Pilgub DKI bila kalah. NasDem tidak ingin berandai-andai. Nurcahyo mengatakan, pihaknya fokus bagaimana Anies dan NasDem mendapatkan suara yang banyak.

"Itu di luar kewenangan kami, karena beliau capres partai kita. Kita enggak berandai beliau kalah. Kalau kita berandai beliau kalah bagaimana kita berjuang ke depannya? Kita berpikir bagaimana NasDem dapat suara banyak," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menyatakan calon Presiden yang kalah di Pilpres 2024 diizinkan maju menjadi kepala daerah di Pilkada Serentak. Jadwal Pilkada Serentak pada 27 November 2024.

"Enggak ada larangan," kata Hasyim dalam dialog publik bertajuk “Menampik Berita Bohong, Ujaran Kebencian, Politik Identitas, Polarisasi Politik, dan SARA pada Pemilu 2024”, di Jakarta Selatan, Kamis.

Dia mengatakan, tidak ada aturan Pemilu yang melarang Capres gagal untuk menjadi calon kepala daerah. Akan tetapi, kata Hasyim, tokoh tersebut harus meminta izin terlebih dahulu kepada Presiden.

"Enggak ada larangan. Kepala daerah mau nyapres harus izin presiden," tegas Hasyim.

Jadwal pemungutan suara untuk pilkada jika merujuk pada UU Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 101 dijadwalkan pada November 2024.

 

Jagokan Sahroni

Partai NasDem mengusulkan nama Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni dan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

"Kakak Sahroni yang kita masukan tentunya, apalagi beliau sebagai Bendum sebuah kebanggaan bagi kami, beliau dari Jakarta, punya banyak massa. Tapi ada juga kaka Wibi Andrino Ketua Fraksi NasDem kita mungkin akan juga kita majukan atau calon," ujar Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo di kantor DPP NasDem, Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Nurcahyo mengatakan, ada juga tokoh eksternal yang dipertimbangkan. Namun, Nurcahyo belum membocorkan nama calon dari eksternal partai tersebut.

Menurut Nurcahyo, pencalonan Gubernur DKI Jakarta akan tergantung dinamika setelah Pemilu 2024.

"Dari pemantauan kami ada pihak esternal internal yang mungkin akan kami majukan tergantung presentase yang tadi saya bilang dan tergantung dinamika di Jakarta setelah pileg," jelasnya.

NasDem sendiri memiliki tim internal yang menggodok nama calon gubernur DKI Jakarta. Tetapi tim ini akan lebih serius menggarap pilkada setelah Pemilu 2024.

"Tapi ada tim kecil yang berupaya menjaring yang akan kami majukan dalam pilkada. Tapi mungkin itu lebih jelasnya kita bicarakan pasca pemilu legislatif karena kan terkait koalisi, suara NasDem di 2024," ujar Nurcahyo.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya