BMKG: Bibit Siklon 90W Jauhi Indonesia, Dapat Sebabkan Hujan Sedang hingga Lebat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bibit Siklon Tropis 90W di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua menjauhi wilayah Indonesia.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 08 Apr 2023, 18:54 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2023, 18:54 WIB
Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bibit Siklon Tropis 90W di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua menjauhi wilayah Indonesia.

"Sistem 90W bergerak ke arah utara hingga barat laut dan semakin menjauhi wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, seperti dilansir Antara, Jakarta, Sabtu (8/4/2023).

Menurut dia, saat ini, sistem 90W berada di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua, tepatnya di sekitar 6,1 lintang utara dan 138,8 bujur timur. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 15 knot (28 km per jam), sementara tekanan rendah di sekitar pusat sistemnya mencapai 1.005 milibar (mb).

"Bibit Siklon 90W memiliki peluang kategori rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan," kata Guswanto.

Ia menambahkan dalam periode 24 jam ke depan, bibit Siklon 90W dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca, berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat.

 


Sebabkan Gelombang Tinggi

Selain itu, berpotensi terjadi gelombang tinggi di kisaran 1,25-2,5 meter di Laut Halmahera serta perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Maluku bagian utara, perairan barat dan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

"BMKG mengimbau kepada warga masyarakat terdampak terutama di wilayah yang masuk wilayah bahaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi serta kondisi cuaca ekstrem di sekitarnya," tutur Guswanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya