Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, indutri pertahanan menjadi vital untuk kehidupan bernegara. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara 'The 1st DEFEND ID’s Day' di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
"Terima kasih kepada saudara saudara yang telah memberi sambutan yang sangat meriah," kata Prabowo saat membuka pidatonya di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Baca Juga
Sebelum masuk ke acara, dia mengajak seluruh karyawan PTDI memanjatkan puji syukur. Mantan Danjen Kopassus ini sangat gembira bisa hadir di acara tersebut.
Advertisement
Prabowo menyatakan, bahwa industri pertahanan adalah bagian vital. Menurutnya, industri pertahanan adalah yang menentukan kedaulatan negara.
"Saya sangat gembira saya sangat bangga hadir di tengah-tengah saudara, saudara saudara sekalian industri pertahanan adalah bagian vital, bagian yang menentukan dari kemerdekaan kita kedaulatan kita," kata dia.
Meski demikian, Ketua Umum Gerindra ini menegaskan, industri pertahanan Indonesia agak lesu meski perlahan sudah mulai bangkit.
"Karena industri pertahanan kita tidak pernah mati, tetapi lesu, agak lesu sedikit. Namun, kita bertekad untuk kita sekarang bangkit," kata Prabowo.
Dia menuturkan, pada saat awal kemerdekaan, Indonesia sempat diremehkan oleh Belanda. Namun, Indonesia membuktikan mampu membuat sesuatu seperti pesawat terbang.
"Dulu Belanda mengejek kita, mereka mengejek dengan mengatakan bagaimana Indonesia mau merdeka, bikin peniti saja enggak bisa, itu mereka katakan tahun 1945," ungkapnya.
"Dulu mereka mengejek. Untuk itu pendahulu kita, Bung Karno, Bung Hatta, Habibie, mereka niat Indonesia tidak hanya bikin peniti, kita mau bikin pesawat terbang, dan kalian sudah buktikan bahwa kita mampu membuat pesawat terbang," kata Prabowo.
Bangsa Indonesia Ingin Menguasai Teknologi
Menurutnya, sejak awal merdeka, pendiri bangsa Indonesia ingin menguasai teknologi dan menjadi negara industri.
"Apa yang kita lihat dan miliki sekarang, apa yang kita capai, apa yang disampaikan insinyur tadi ialah hasil pemikiran inisiatif, keberanian, dan keputusan pendahulu pendahulu kita," ucapnya.
Jelang akhir pidatonya, Prabowo memberikan tiga buah pantun dihadapan para karyawan PTDI. Dirnya menyampaikan ucapan terima kasih pada pantun pertama.
"Pergi bekerja membawa pakan, makannya nasi dengan ikan tenggiri. Terimakasih banyak saya ucapkan untuk kesetiaan dan kerja keras seluruh karyawan Defend ID," ucap Prabowo.
Dia pun kembali melontarkan sebuah pantun. Pada intinya, dia tak ingin peserta yang hadir melupakannya.
"Jalan-jalan ke kota Malang, mampir dulu di Surabaya. Sebentar lagi aku akan pulang, jangan lupa dengan saya," kata Prabowo disambut riuh peserta.
Tak berhenti disitu, kini Prabowo menyampaikan pantun terakhirnya. Dia meminta jika ada salah kata, tidak disimpan dalam hati.
"Kalau ada paku yang patah jangan disimpan di dalam peti. Kalau ada kata Prabowo yang salah jangan disimpan di dalam hati," tutup Prabowo.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement