Megawati ke Kader PDIP Bali: Jangan Takut, Ini Bukan Zaman Orba

Megawati meminta agar kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia tak keder dengan upaya pihak tertentu yang berusaha melemahkan semangat kader dalam mengorganisasikan rakyat jelang Pemilu 2024.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Nov 2023, 19:37 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2023, 19:24 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader saat berpidato dalam Rapat Koordinasi PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023. (Foto: Tim Media PDIP)

Liputan6.com, Bali - Ketua Umum DPP Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader PDIP di Provinsi Bali dengan berpidato selama hampir dua jam, dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023).

Di ruangan rapat tersebut, poster dan gambar pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md dipasang di beberapa titik. Warnanya berpadu indah dengan nuansa merah dari baju kader PDIP Bali yang hadir di lokasi.

"Kerja keras turun ke bawah, itu syarat terpenting menang. Kerahkan seluruh kekuatan Partai di akar rumput," kata Megawati dikutip dari siaran pers, Rabu.

“Saya mau partai solid, bersatu, berdisiplin melaksanakan instruksi partai. Instruksi partai itu obyektif, instruksi yang tujuannya bagi kita bersama, bagi rakyat, bangsa dan negara”, sambungnya

Dia juga meminta agar kader PDI Perjuangan di Bali dan seluruh Indonesia tak keder dengan upaya pihak tertentu yang berusaha melemahkan semangat kader dalam mengorganisasikan rakyat jelang Pemilu 2024. Megawati mengaku sudah mendapat berbagai laporan soal tindakan tersebut.

“Enggak usah keder, enggak usah takut kalau digituin. Ini bukan jaman Orba dulu. Ini Orde Reformasi. Tapi kita respons baik-baik caranya, dengan santun dan taat lada hukum,” kata Megawati.

“Saya saja dulu jaman Orde Baru dipanggil polisi 3 kali. Saya penuhi panggilan itu. Dipanggil jaksa, saya hadir. Sebab berdiri pada kebenaran dan rakyat Indonesialah yang berkuasa penuh dengan republik. Sebagai orang Bali anda tahu karmapala kan, jadi tenang saja, ada satyam eva jayate," tambah Megawati Soekarnoputri.

 

Strategi Gerakan Pemenangan Ganjar-Mahfud

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader saat berpidato dalam Rapat Koordinasi PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023. (Foto: Tim Media PDIP)

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, di dalam rapat koordinasi itu dibahas juga soal ciri dari kerja pemenangan Ganjar-Mahfud adalah pergerakan. Gerak gotong royong.

"Maka kami bersama gerakan rakyat. Misalnya ketika baliho Pak Ganjar dan Prof Mahfud itu diturunkan, rakyat menyediakan tempatnya untuk dipasang baliho Ganjar-Mahfud. Ketika yang lain menggunakan mobilisasi kepala desa, maka Pak Ganjar tidur di rumah rakyat. Jadi cirinya gerakan. Sementara Pak Prabowo-Gibran cirinya mobilisasi, manipulasi hukum di MK, mobilisasi kepala desa yang seharusnya netral dan menampilkan gimik politik," kata Hasto.

Menurut Hasto, PDIP akan terus menggelar kegiatan bersama rakyat. Termasuk mengawal proses Pemilu 2024 agar berjalan dengan baik dan berkeadilan.

"Maka hari ini kami kumpulkan dari Bali, kemudian di Jawa Tengah ada devotion atau kesetiaan seluruh infanteri datang di setiap TPS. Dengan melihat rakyat yang bergerak, maka kami percaya pasangan Ganjar-Mahfud yang memulai proses dengan baik akan menghasilkan suatu kepemimpinannya yang baik," tegas Hasto.

Puan Segera Bertemu Jokowi, Bahas Posisinya di PDIP

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (24/3/2023) (Istimewa)
Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (24/3/2023) (Istimewa)

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani akan mengagendakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan itu untuk membahas posisi Jokowi di PDIP.

Sebab, putra sulung dan menantu Presiden Jokowi yakni, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dianggap tidak memenuhi syarat sebagai kader PDIP.

"Bisa saja. Itu dibicarakan. Saya enggak tahu kalau bicara dengan Presiden secara informal. Kami bicara segala hal yang terkait dengan isu aktual dan isu-isu yang kemudian mungkin hanya bisa dibicarakan secara informal," kata Puan Maharani saat diwawancarai di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Namun, Puan menyebut, hingga saat ini pertemuan tersebut belum bisa dilaksanakan. Karena dirinya dan Presiden Jokowi memiliki waktu yang sangat padat.

"Jadi, pertemuan yang akan datang atau selanjutnya tentu saja akan kami jadwalkan. Ini hanya masalah waktu saja. Presiden mungkin sibuk. Saya juga ada agenda lain. Namun tadi, jika waktunya cocok atau pas saya akan bertemu lagi dengan Presiden," ujar Puan.

Ganjar-Mahfud Akan Ambil Saripati Keberhasilan Jokowi

Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan soal status Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP). Menurut dia, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md akan tetap mengambil saripati keberhasilan pemerintahan Jokowi.

"Ya, status Pak Jokowi sebagai Presiden RI. Kepemimpinan Ganjar-Mahfud ke depan justru mengambil saripati dari keberhasilan Pak Jokowi, tetapi bergerak lebih cepat dengan spirit penegakan hukum yang lebih kuat," kata Hasto dikutip dari siaran pers, Rabu (22/11/2023).

Dia menilai gerakan pemenangan Ganjar-Mahfud menyentuh akar rumput secara nyata. Sebab, semangatnya adalah untuk kemajuan Indonesia Raya.

"Sehingga apa yang dilakukan Pak Ganjar dengan blusukan, dengan sat-set menyelesaikan masalah rakyat dengan cepat, dan gaspol, itu menunjukkan suatu spirit dalam membangun kemajuan Indonesia kita," ungkap Hasto.

Kelebihan lainnya dari Ganjar-Mahfud, kata Hasto, adalah dalam komitmen pada wong cilik. Keberpihakan pada petani, buruh, dan nelayan serta memperkuat SDM Indonesia yang unggul.

"Keberpihakan kepada petani, buruh dan nelayan, mengangkat pendidikan kita agar kunci kemajuan itu dimulai dari pendidikan, itu yang dilakukan oleh Pak Ganjar," tutur Hasto.

Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya