Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng: Umurnya Sudah Lebih 40 Tahun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan kembali tiga jembatan Callender Hamilton di Jawa Tengah, Selasa (2/1/2023).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Jan 2024, 17:06 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2024, 17:06 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Gantung Wear Fair, di Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu (14/9/2022). (Setpres)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Gantung Wear Fair, di Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu (14/9/2022). (Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan kembali tiga jembatan Callender Hamilton di Jawa Tengah, Selasa (2/1/2023). Jokowi mengatakan ketiganya merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.

Adapun tiga jembatan yang diresmikan Jokowi antara lain, Jembatan Tajum Margasana di Kabupaten Banyumas, Jembatan Karangbawang di Kabupaten Banyumas, dan Jembatan Jurug B di Solo-Karanganyar.

"Di Pulau Jawa ini ada 37 jembatan Callender Hamilton yang harus diganti karena umur layanannya sudah melebihi 40 tahun, 37 jembatan," kata Jokowi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/1/2023).

"Dan pada hari ini kita akan meresmikan 3 jembatan yang telah selesai," sambungnya.

Dia menyampaikan pembangunan masing-masing jembatan tersebut memakan anggaran hingga puluhan miliar rupiah. Untuk jembatan Tajum Margasana, menelan biaya senilai Rp72 miliar.

"Kemudian kedua jembatan Karangbawang juga di Banyumas senilai Rp89 miliar dan jembatan Jurug B di Solo-Karanganyar senilai Rp90 miliar," jelasnya.

Menurut dia, jembatan-jembatan yang usianya sudah tua memang harus diperbaiki dan direvitalisasi. Hal ini mengingat beban transportasi dan logistik diatas jembatan semakin berat.

"Ini akan memperbaiki, akan merevitalisasi jembatan-jembatan yang memang sudah saatnya utk diperbaharui karena beban transportasi, beban logistik yang ada di atas jemabtan semakin hari semakin berat," tutur Jokowi.

Di berharap perbaikan jembatan-jembatan ini dapat menjamin keamanan masyarakat dan barang yang melintas. Selain itu, mempercepat mobilitas barang dan orang.

"Kita harapkan dengan jembatan baru ini mobilitas barang, mobilitas orang akan semakin terjamin kemananannya juga kecepatannya," ujar Jokowi.

Jokowi Cek Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar di Cilacap

Jokowi juga mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). Kunjungan Jokowi ke TPST untuk mengecek proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar.

Jokowi meninjau proses pengolahan dimulai dari pencacahan hingga pengayakkan. Sampah yang terolah di TPST ini sendiri berasal dari 14 kecamatan di Cilacap.

"Cilacap terdiri dari 24 kecamatan, sampah yang terolah di TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan di sekitar TPST RDF," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (2/1/2024).

Sri menuturkan bahwa mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

"Namun saat ini belum dimaksimalkan sehingga baru 150 ton perhari terolah," tuturnya.

Lebih lanjut, Sri menjelaskan dari 150 ton sampah yang diolah di sana mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton perhari. Produk tersebut kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen.

"Yang jadi produk RDF 60 ton perhari dapat diproduksi," ucap Sri.

Resmikan 4 Terminal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan empat terminal di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), yang dilakukan di Terminal Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Selain di Purworejo, tiga terminal yang diresmikan Jokowi secara hybrid antara lain, Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar.

Jokowi mengapresiasi pembangunan empat terminal tersebut karena bisa mengubah wajah terminal bus yang dulunya identik dengan premanisme. Menurut dia, terminal bus harus menjadi tempat pelayanan bagi pengguna transportasi umum.

"Tadi lihat ke dalam. Kalau dulu terminal bus image-nya adalah preman, ini sudah hilang. Terminal bus adalah tempat pelayanan juga memberikan dukungan kepada peningkatan ekonomi, UMKM harus semua terlibat di dalamnya," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa. 

Dia pun meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memperhatikan terminal-terminal bus di kota lain. Jokowi ingin semua terminal bus di Indonesia dibangun dengan bagus dan memiliki standar yang sama.

"Saya minta Pak Menhub di kota lain juga di lihat agar terminal yang bagus, tidak hanya di Purworejo saja, tidak hanya Wonosobo saja, Blitar, Madiun, agar semua kota di seluruh Tanah Air memiliki standar yang sama," ujarnya.

Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya