Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun membeberkan kronologis pemecatan Joko Widodo atau Jokowi dan keluarganya sebagai kader.
Hal itu diungkit kembali akibat kerap dihubungkan dengan kasus hukum yang tengah dihadapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Advertisement
Baca Juga
“Jadi sejak Oktober itu saya sudah lakukan proses investigasi. Kita disini ada ketua bidang kehormatan Itu tugas untuk menginventarisir seluruh pelanggaran anggota partai dari Sabang sampai Merauke,” kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, usai proses investigasi selesai dirinya pun menyerahkan hasilnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengambil keputusan.
“Kita serahkan kepada Ibu keputusan terakhir ada di ketua umum karena menyangkut pemecatan, tapi Ibu waktu itu sampaikan jangan dulu karena Jokowi ini masih Presiden Republik Indonesia, Kita memberi penghormatan kepada beliau,” ungkap Komarudin.
Namun nyatanya, lanjut dia, menilai penghormatan PDIP terhadap Jokowi dan keluarganya tidak berbalas. Karena terus menunjukkan pembangkangan, maka diputuskanlah agar dilakukan pemecatan.
“Kita menghormati orang, kalau orang tidak menghormati kita berarti kan tidak sama, tidak seimbang dong? karena jalan terus ya terpaksa tanggal 16 Desember Ibu ketua umum memerintahkan Komarudin Watubun umumkan pemecatan, begitu ceritanya,” beber dia.
Komarudin menuturkan, perintah Megawati terhadap dirinya disampaikan melalui telepon. Pada pesan tersebut, Megawati meminta Komarudin membacakan utuh surat pemecatan dengan hati-hati.
“Kanda itu nanti diumumkan harus baca teks yang dari Ibu jadi itu dibaca titik komanya, makanya saya hati-hati waktu umumkan itu, Itu Perintah Ketua Umum PDI Perjuangan,” dia menandasi.
Komarudin Watubun: Pak Hasto yang Pecat Jokowi? Itu Pernyataan Ngawur!
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun membongkar cerita pemecatan Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi dipecat beserta keluarganya sebagai kader PDIP.
Hal itu disampaikan Komarudin guna menepis tudingan yang diarahkan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang diduga melakukan pemecatan dan berujung pada kasus hukumnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pak Hasto yang pecat Jokowi? Itu pernyataan ngawur! Partai ini ada aturannya, dan Ibu Megawati itu ketua umum yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapa juga," ucap Komarudin saat ditemui di Kantor DPP PDIP saat sesi jumpa pers, Selasa (18/2/025).
Komarudin menegaskan, salah ketika posisi Hasto sebagai sekjen dapat memperdaya keputusan Megawati sebagai ketua umum. Sebab, yang dekat dengan Megawati bukan cuma Hasto Kristiyanto, melainkan juga dirinya.
"Saya dengan Ibu Megawati itu puluhan tahun ya, dan biar kau kenal dekat, tapi kau ngomong belum tentu Ibu dengar itu. Jadi jangan segampang itu menilai," tegas kader asal Tanah Papua ini.
Advertisement
Sesuai Aturan
Komarudin menyatakan PDIP adalah partai besar dan tidak bisa memecat kader sesuka hati. Dia memastikan semua ada proses yang jelas dan penuh pertimbangan. Termasuk dari dirinya sebagai Ketua DPP Bidang Kehormatan.
"Proses pemecatan Jokowi itu dari saya, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan. Selama ini kan saya tidak ngomong. Karena memang kalau orang tahu berorganisasi mestinya terima itu secara jantan, tidak perlu diperdebatkan dan mencari kambing hitam. Jadi sejak Jokowi dan anak-anak, mantunya pindah ke sebelah, masa kita tidak pecat? Tidak bisa dong!" tegas Komarudin.
"Sori ya, kalau cerita itu sebenarnya tidak relevan untuk saya jawab, tapi malah bikin saya emosi," ucapnya.
