Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kepala negara hendak memastikan harga-harga yang ada di pasar ada dalam standar yang baik bagi penjual dan juga konsumen.
"Saya lihat bawang merah Rp30 ribu, cabai Rp30 ribu, dan yang lain semuanya lebih murah dari yang di Jawa. Setelah saya tanya ternyata memang di sini ada produksi sendiri di Sulawesi Selatan ini sangat bagus, sangat bagus," kata Jokowi saat wawancara di lokasi, Jumat (5/7/2024).
Baca Juga
Jokowi mengaku, selain pasar dia juga menuju ke Kabupaten Bantaeng untuk melihat pemasangan pompanisasi. Pemasangan pompa diberikan dari Kementerian Pertanian sebanyak 80 pompa dari 150 pompa yang diperlukan.
Advertisement
"Ini (pompa) akan meningkatkan produktivitas, petani tadi menyampaikan di sini hanya panen sekali. padahal tanahnya subur karena airnya tidak ada. Sehingga dengan pompa ini sudah menanam yang kedua, kita harap nanti bisa masuk ke penanaman ketiga," harap Jokowi.
Jokowi optimistis, penanaman bisa sampai tiga kali maka produksi beras nasional bisa tumbuh dan mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara.
Selain mengamankan stok,Ā Jokowi juga yakin produksi beras yang meningkat juga mampu menggenjot keinginan pasar. Saat keinginan bertambah maka peluang pasar makin terbuka. Temasuk bisa dikirim ke Ibu Kota nusantara (IKN).
"Tentu saja kalau ada kelebihan produksi beras di sini bisa dikirim ke IKN, ada kelebihan produksi sayur di sini bisa ditarik ke IKN, jadi saya kira IKN akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru dan kita ingin juga terjadi transformasi ekonomi terutama yang berkait dengan ekonomi hijau," tandas Jokowi.
Jokowi Cek Pemberian Bantuan 300 Pompa Irigasi di Sulawesi Selatan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi) di Desa Jaling, Kabupaten Bone,Ā Sulawesi Selatan, Kamis (4/7/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan memperbaiki sistem irigasi di daerah kering seperti di Sulawesi Selatan.
Saat berada di lokasi,Ā JokowiĀ juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para petani yang sedang bekerja di sawah. Salah satu petani, Isal, mengungkapkan kebutuhan mendesak akan air hujan untuk mengairi tanaman di sawahnya yang berada di dataran tinggi.
"Kurang hujan, padahal di sini air hujan saja yang ditunggu. Ini kan sawah tinggi daratannya, jadi menunggu air hujan baru bisa bertani di sawah," ungkap Isal, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis.
Isal pun menyampaikan apresiasi atas bantuan pompa yang diberikan pemerintah. Menurut dia, pompa tersebut dapat membantunya dalam bertani.
"Ada (perbedaannya), kalau tidak ada hujan tidak menggarap sawah, karena ini sawahnya air hujan saja ditunggu, kalau tidak ada air hujan tidak bisa menggarap sawah. (Ada pompa) bisa agak lancar bersawahnya," jelasnya
Petani lainnya, Andi Mus Mulyadi, mengatakan pompa tersebut dapat mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. Andi juga menekankan perbedaan signifikan dalam produktivitas tanam sejak menggunakanĀ pompa irigasi.
Bahkan, Andi mengatakan bahwa dirinya dan petani lainnya dapat bertani hingga tiga kali dalam setahun.
"Kalau ndak ada pompa (tanam) satu tahun sekali. Selama ini ada pompa,Ā Alhamdulillah, bisa sampai tiga kali kalau hasilnya merata. Beda ton-nya selama pakaiĀ pompaĀ hampir satu ton dengan pakai pupuk organik," tutur Andi.
"Alhamdulillah kami sangat bersyukur bisa didatangi Pak Presiden. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya," sambungnya.
Ā
Advertisement
Jokowi Perintahkan Bangun 20 Ribu Pompa
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian PUPR membangun 20.000 pompa, khususnya di daerah-daerah produsen beras. Hal ini untuk mengantisipasi ancaman kekeringan air akibat gelombang panas ekstrem.
"Dalam 3 bulan ini Kementan, Kementerian PU sudah saya perintahkan kerja sama dengan TNI, Panglima TNI dan kodam-kodam untuk secepatnya memasang, membangun pompa-pompa, mungkin 20.000-an pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi utamanya beras," ucap Jokowi dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024).
"Pompa dari sungai naikkkan ke atas untuk mengairi sawah baik itu sungai besar, sedang, kecil jangan biarkan air masuk ke laut. Pompa. Beberapa sudah dikirim ke kodam-kodam dan masuk pompa 1.600, terutama di daerah-daerah produksi," sambungnya.
Dia mewanti-wanti kekeringan air akan berdampak pada produksi pangan. Jokowi menyebut stok pangan yang menipis akan membuat harga menjadi melonjak di pasaran.
Untuk itu, Jokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah. Terlebih, Indonesia diperkirakan akan mengalami El Nino pada Juli 2024.
"Entar saya cek di lapangan sehingga betul-betul saat kering karena El Nino, bulan Juli sudah mulai, masuk Agustus, September kita siap sehingga produksi tidak turun. Itu goalnya," ujarnya.