Liputan6.com, Jatinangor Guna berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian meminta lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bekerja dengan baik. Ia menyebut, salah satu syarat menjadi negara maju adalah memiliki aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja secara efektif dan efisien.
"Saya membangkitkan semangat dari para calon wisudawan supaya nanti bisa memberikan kontribusi untuk menuju Indonesia Emas," ujarnya saat memberikan pembekalan kepada calon wisudawan IPDN angkatan XXXI di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (26/7/2024).
Baca Juga
Tito juga mengungkapkan, berdasarkan hasil prediksi sejumlah lembaga riset internasional, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi dominan nomor 4. Ia mengatakan, posisi Indonesia itu bisa melebihi Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Inggris.
Advertisement
"Ini bukan kata saya, tapi kata dari lembaga-lembaga internasional," ungkapnya.
Harus Punya SDM Unggul
Tito mengatakan, untuk untuk menjadi negara dengan ekonomi dominan bukan perkara mudah. Menurutnya, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul, ekonomi yang tumbuh, inflasi stabil, dan sistem keamanan terjaga.
"Saya berharap ke depan semua daerah harus menjaga laju pertumbuhan ekonomi serta membangun SDM yang produktif, terdidik, terlatih, dan sehat, selain dibutuhkan juga lapangan kerja yang layak dan memadai," katanya.
"Ditambah lagi dengan sumber daya alam yang melimpah, itu membuat kita bukan lagi bisa, bisa melompat, tapi melesat maju, itu menjadi tantangan kita," jelas Tito.
Dirinya pun menuturkan, jika semua hal itu dapat terpenuhi, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi dominan di masa depan. Tito optimistis prediksi lembaga riset mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terwujud, apalagi salah satunya didukung oleh lulusan IPDN yang masih muda dan produktif.
"Wisudawan ini banyak yang masih muda umur 20 tahun-an, nanti di tangan mereka masa depan kita menuju prediksi yang disampaikan oleh lembaga internasional sebagai negara maju," tutur Tito.
Â
(*)
Advertisement