Muktamar PKB Digeruduk Pendemo, Polisi Siagakan Penjagaan Pagar Betis

Wasekjen PKB Syaiful Huda menegaskan, massa aksi yang berdemo jelang pembukaan Muktamar ke-VI PKB adalah bukan pengurus PKB. Mereka hanya tampak menyerupai kader dengan mengenakan kemeja berlogo PKB.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Agu 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2024, 17:30 WIB
Demo Massa depan lokasi Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali.
Demo Massa depan lokasi Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan massa aksi menggeruduk Nusa Dua Convention Center, Sabtu (24/8/2024). Pantauan di lokasi, massa aksi menyuarakan penolakan terhadap Muktamar PKB yang akan segera dibuka pada pukul 7 malam waktu setempat.

“Tenang-tenang, aspirasi bapak ibu akan didengarkan,” kata polisi di atas mobil komando dengan pengeras suara di lokasi.

Tampak massa aksi, membawa spanduk bertuliskan kembalikan PKB ke NU. Mereka pun saling dorong dengan pagar betis penjagaan yang dibuat kepolisian.

Menanggapi massa aksi tersebut, Wasekjen PKB Syaiful Huda menegaskan, massa aksi yang berdemo jelang pembukaan Muktamar ke-VI PKB adalah bukan pengurus PKB. Mereka hanya tampak menyerupai kader dengan mengenakan kemeja berlogo PKB.

"Hasil investigasi kami, mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB. Kami juga menuntut supaya mereka melepas baju atribut PKB yang mereka gunakan karena mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB," kata Huda, saat konferensi pers, di Nusa Dua Bali, Sabtu (24/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ada Maksud Terselubung

Sekretaris SC Muktamar ke-VI PKB Syaiful Huda
Sekretaris SC Muktamar ke-VI PKB Syaiful Huda saat konferensi pers, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8/2024). (Foto: Merdeka.com/Alma Fikhasari).

Huda menduga, ada maksud terselubung dibalik aksi demo tersebut. Salah satunya, agar citra Muktamar menjadi negatif di mata publik. Dia pun menegaskan, massa aksi adalah penyusup yang ingin mengacau.

"Aksi ini sengaja ingin merusak citra dan suasana muktamar yang sudah luar biasa berjalan ini dan enggak ada masalah apa-apa," tegas dia. 

"Karena itu aksi mereka adalah penyusupan dari proses legal konstitusional pelaksanaan muktamar ini dan yang sudah mendapatkan izin dari pihak aparat kepolisian," Huda menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya