Liputan6.com, Jakarta - Merokok merupakan kebiasaan yang dapat memicu berbagai penyakit tidak menular. Bagi sebagian perokok, kebiasaan tersebut sangat sulit untuk dihentikan.
Berdasarkan penelitian ilmiah, konsep pengurangan risiko (harm reduction) dapat menjadi opsi bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok dalam mengurangi dampak dari kebiasaan tersebut dengan beralih menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.
"Konsep pengurangan risiko merupakan upaya untuk mengurangi efek dari kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan," ujar Praktisi Kesehatan dr Freddy Dinata, melalui keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024).
Advertisement
Dia mengatakan, bagi banyak perokok dewasa, menghentikan kebiasaan merokok secara tiba-tiba bukan hanya sulit, tetapi juga dapat memicu withdrawal symptoms atau efek putus zat, seperti kecemasan dan keinginan yang kuat untuk kembali merokok (craving).
"Hal ini menjadi penghalang yang besar bagi upaya berhenti merokok secara langsung. Pengurangan risiko itu sendiri adalah lebih kepada mengurangi efek dari suatu hal yang memang dikatakan berbahaya," ucap Freddy.
"Maka dari itu kita perlu menerima penjelasan lebih detail mengenai risiko dan apa yang bisa dilakukan. Apakah perlu substitusi dan lain-lain," sambung dia.
Oleh sebab itu, menurut Freddy, implementasi konsep pengurangan risiko dengan beralih menggunakan produk tembakau alternatif bisa menjadi langkah yang lebih efektif bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti secara langsung.
"Produk seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin, telah terbukti secara kajian ilmiah dari dalam dan luar negeri, memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok. Dengan demikian, produk-produk tersebut dapat menjadi alternatif untuk mengurangi kebiasaan merokok," papar dia.
Â
Â
Kurangnya Edukasi soal Pengurangan Risiko Merokok
Namun, menurut Freddy, rendahnya tingkat edukasi mengenai konsep pengurangan risiko melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif masih menjadi tantangan.
Menurut dia, perlu adanya kerja sama yang intensif antara para pemangku kepentingan terkait untuk mengedukasi masyarakat secara menyeluruh. Hal tersebut bertujuan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif sehingga masyarakat, terutama perokok dewasa, tahu bahwa ada opsi untuk mengurangi kebiasaan merokok.
"Dari pengalaman saya, ada beberapa kasus dimana penggunaan produk tembakau alternatif itu bisa membantu mengurangi konsumsi rokok," ucap Freddy.
"Jadi beberapa pasien dan teman saya sempat ada yang merokok kemudian beralih ke rokok elektronik dan produk sejenis lainnya. Ternyata itu bisa benar-benar mengurangi kebiasaan merokok," sambung dia.
Untuk memperkuat informasi mengenai konsep pengurangan risiko, Freddy menilai hasil berbagai kajian ilmiah terkait produk tembakau alternatif dapat dipublikasikan secara masif kepada masyarakat.
Advertisement