Tri Tito Karnavian Sebut Dharma Wanita Persatuan Berperan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

oleh Fachri pada 13 Des 2024, 08:55 WIB
Diperbarui 13 Des 2024, 08:52 WIB
Kemendagri.
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 DWP di Gedung F Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pasalnya, ibu merupakan entitas utama di keluarga yang memilikiĀ peran strategis dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.

"Ibu-Ibu pasti adalah seorang ibu yang juga mempunyai keluarga dan punya peran penting terhadap anak-anak ke depan. Saya yakin anak-anak ibu adalah yang menjadi generasi Indonesia Emas 2045," ujarĀ Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri, Tri Tito Karnavian dalamĀ peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 DWP di Gedung F Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Tri menjelaskan, mewujudkan Indonesia Emas memerlukan persiapan matang, terutama dalam mempersiapkan generasi muda agar mampu bersaing di usia produktif.

"Peran keluarga, khususnya dalam pendidikan dan pengembangan keahlian, menjadi kunci," jelasnya.

Tri menyebut bahwa Indonesia memiliki keunggulan bonus demografi yang tidak dimiliki negara lain seperti Korea dan Jepang, yang justru menghadapi penurunan jumlah penduduk produktif. Ia punĀ mendorong anggota DWP Kemendagri untuk memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan anak-anak mereka sebaik mungkin.

"Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat baik, kita harus betul-betul memperhatikan hal itu agar dapat mempersiapkan generasi yang unggul, sehingga nantinya kita bisa menghadapi Indonesia Emas 2045 ini," sebutnya.

Terus Belajar

Tri mengingatkan pentingnya anggota DWP untuk terus belajar dan menambah pengetahuan agar dapat mendidik anak-anak dengan lebih baik. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berasal dari jalur formal, tetapi juga informal.

"Jadi jangan berpikir kalau jadi ibu rumah tangga sudah stop, tidak lagi mau menambah ilmu pengetahuan. (Jangan seperti itu!)," ujarnya.

Ā 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya